Pembentukan usaha baru jadi opsi holding pelabuhan



SURABAYA. Wacana pembentukan induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan terus bergulir. Kini, pemerintah terus meracik sistem integrasi yang pas untuk menyatukan induk BUMN pelabuhan yang akan menaungi PT Pelindo I, PT Pelindo II, PT Pelindo III, dan PT Pelindo IV.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, salah satu alternatif konsep holding perusahaan BUMN pelabuhan yang akan dikaji pemerintah adalah dengan membentuk perusahaan baru untuk menjadi perusahaan induk bagi empat BUMN pelabuhan yang sudah ada. "Bisa jasa bikin (perusahaan) baru," katanya akhir pekan lalu.

Namun konsep ini bukan menjadi satu-satunya konsep yang akan dibahas pemerintah dalam pembentukan holding BUMN pelabuhan.  Menurut Presiden Joko Widodo, saat ini pemerintah masih menimbang untung rugi pembentukan holding BUMN pelabuhan. Menurutnya, pemerintah juga masih mencari berbagai alternatif sistem penyatuan perusahaan pelat merah di sektor pelabuhan ini. "Tapi yang jelas sistem (BUMN pelabuhan) nantinya harus satu," ujarnya.


Presiden menambahkan, dengan adanya holding BUMN pelabuhan ia berharap biaya transportasi dan logistik bisa ditekan. Dengan begitu, kata dia, daya saing Indonesia di pasar internasional bisa meningkat. Maklum, selama ini tingginya biaya logistik di Indonesia membuat biaya produksi domestik masih cukup besar yang berimbas pada tingginya harga produk lokal.

Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto bilang, Pelindo III siap menjalankan rencana holding BUMN pelabuhan. Menurutnya, dengan adanya holding BUMN pelabuhan, dari sisi keuangan perusahaan akan semakin kuat sehingga kemampuan ekspansinya bisa meningkat.

Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino menambahkan, rencana holding BUMN pelabuhan ini sejalan dengan program tol laut Pemerintah. Apalagi, sebelumnya pemerintah sudah membentuk sejumlah holding di sektor lain, seperti BUMN semen dan BUMN kehutanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie