KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meminta pemerintah Indonesia untuk segera memberikan insentif bagi mobil hybrid guna mendukung pertumbuhan industri kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air. Meskipun penjualan mobil hybrid terus meningkat, insentif yang dijanjikan oleh pemerintah hingga saat ini belum juga direalisasikan. Berdasarkan data dari Gaikindo menunjukkan peningkatan penjualan kendaraan jenis ini sebesar 523 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan minat konsumen yang besar terhadap teknologi ramah lingkungan ini.
Baca Juga: Produksi Global Toyota Anjlok 12,9% pada bulan Juni 2024 Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN menegaskan bahwa mobil hybrid bukanlah hal baru di pasar global, dengan teknologi dual powertrain telah ada sejak 20 tahun lalu. Ia juga membantah anggapan bahwa insentif untuk mobil hybrid akan mengganggu perkembangan Battery Electric Vehicle (BEV), mengingat keduanya berada di segmen yang berbeda. "Segmen mobil hybrid dan listrik berbeda, bahkan di luar negeri pun demikian. Hybrid bukan barang baru, sudah ada sejak 20 tahun lalu," ungkap Bob kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Unit Bisnis Pembiayaan Astra Financial Catat Transaksi Rp 2,47 Triliun di GIIAS 2024 Menurutnya, Indonesia harus segera memberikan insentif untuk mobil hybrid agar tidak terlambat dalam mengembangkan ekosistem ini di dalam negeri. "Jika terlambat, risiko kita akan mengimpor mobil hybrid dari luar negeri semakin besar," sambungnya. Ia juga meminta agar pemerintah indonesia dapat menontoh negara thailand yang memberikan insentif besar pada mobil hybrid. "Contoh di Thailand, mudah masuk ke BEV karena masyarakatnya sudah diedukasi dengan hybrid, jadi mereka terbiasa dan ada pengalaman berkendara mobil dengan baterai. Meski baterainya berukuran kecil atau hybrid, setidaknya mereka tuh bisa belajar dan membentuk kesadaran untuk dibangun
peace of mind, jadi mereka tidak khawatir," jelasnya.
Baca Juga: Mobil Baru Laris Manis Selama GIIAS Toyota sendiri telah menetapkan target produksi 47 ribu unit mobil hybrid, dengan separuh dari produksi tersebut akan menggunakan teknologi elektrifikasi.
Model seperti Toyota Innova Zenix, yang sudah terjual sebanyak 10.074 unit dari Januari hingga Juli 2024, menjadi salah satu yang paling diminati di pasaran. Innova Zenix menggunakan platform TNGA : GA-C dan dilengkapi dengan mesin 2.000 cc disandingkan motor elektrik generasi kelima. Fitur-fitur canggih seperti Panoramic Retractable Roof, Captain Seat with Ottoman, dan teknologi keselamatan canggih Toyota Safety Sense (TSS) 3.0 turut menyempurnakan pengalaman berkendara konsumen. Untuk itu, toyota berharap bahwa dengan adanya insentif yang tepat waktu dari pemerintah, industri mobil hybrid di Indonesia dapat berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang, mendukung upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto