Pemberian santunan, Kemsos verifikasi data korban tsunami Selat Sunda



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Sosial ( Kemsos RI) melalui Dinas Sosial di Banten dan Lampung memverifikasi dan memvalidasi data 426 korban meninggal dunia dalam peristiwa tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018. Verifikasi data ini untuk pengusulan santunan bagi ahli waris.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, secara simbolis, Kemsos telah menyalurkan santunan ahli waris kepada korban meninggal dunia sebanyak 5 jiwa di Banten dan 4 jiwa di Lampung.

“Sedang didata ulang. Kami harus kerja sama dengan Polda setempat, Kementerian Kesehatan, Puskesmas. Datanya ada di mereka, lengkap sama anggota keluarga yang mengambil jenazah korban itu bisa kami telusuri anggota keluarga yang mengambil, bisa jadi itu ahli warisnya,” tutur Harry saat dihubungi, Senin (31/12).


Harry mengatakan, pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp 15 juta bagi setiap korban meninggal. Pemerintah juga akan membantu merenovasi rumah warga yang rusak. Santunan ahli waris diajukan oleh Dinas Sosial setempat.

Selanjutnya, Kementerian di bawah koordinasi Kemko PMK ini akan melakukan proses pendataan dan validasi data korban meninggal untuk diberikan santunan kepada ahli waris korban. “Bagaimana kalau pendatang misalnya lagi rekreasi, tetap diajukan oleh Dinas Sosial di mana TKP (tempat kejadian perkara) berada,” ujar Harry.

"Walaupun yang bersangkutan (korban meninggal) dari Bandung, diajukannya tetap di Pandeglang (Banten), karena waktu meninggal di Carita,” lanjut dia.

Harry mengatakan, verifikasi dan validasi data korban meninggal untuk mendapatkan santunan dengan menunjukkan sejumlah bukti administrasi kependudukan, kartu keluarga, surat keterangan kematian, serta keterangan saksi. “Bahkan kalau diperlukan sampai kami cek ke kuburannya kalau diperlukan,” kata Harry.

Penyaluran santunan bagi ahli waris korban akan ditransfer melalui rekening bank. Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam. Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Dari data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (28/12) pukul 13.00 WIB, sebanyak 426 orang meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan.

Selain korban meninggal, tercatat 7.202 orang luka-luka dan 23 orang lainnya hilang. BNPB juga mencatat, ada 40.386 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Jumlah ini sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan. (Reza Jurnaliston)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemsos Verifikasi Data Korban Tsunami untuk Santunan Ahli Waris",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto