KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pandemi masih membayangi, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Produsen semen merk Tiga Roda ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,21 triliun, naik 8,24% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,11 triliun. Naiknya laba bersih INTP dibarengi dengan kenaikan pendapatannya. INTP mengantongi pendapatan senilai Rp 10,61 triliun atau naik 4,5% dari pendapatan per akhir kuartal III-2020 sebesar Rp 10,15 triliun. Analis Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar dan Andreas Yordan Tarigan menilai, meskipun dalam kondisi tidak menguntungkan selama kuartal ketiga akibat lonjakan harga batubara dan pembatasan mobilitas, INTP masih berhasil membukukan hasil yang baik.
Pendapatan INTP sepanjang periode Januari-September 2021 merefleksikan 71,2% run-rate terhadap perkiraan yang dipasang Henan Putihrai. Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten semen di tengah sentimen pajak karbon dan DMO batubara Asal tahu, melejitnya harga batubara membuat Pemerintah melakukan intervensi di sektor semen dan pupuk sebagai industri pengguna batubara. Melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 206.K/HK.02/MEM.B/2021, pemerintah menetapkan harga jual sebesar maksimal US$ 90 per ton. Peraturan harga khusus ini resmi berlaku per 1 November 2021 hingga 31 Maret 2022 mendatang.
INTP Chart by TradingView