JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) hingga paruh pertama tahun ini telah mencapai Rp 15,7 triliun. Angka tersebut naik 5% dibanding periode sama tahun lalu. Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan, hingga akhir tahun perusahaan berkode emiten ADMF di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan kenaikan penyaluran pembiayaan 5% hingga 10%. “Saat ini memang pertumbuhan industri otomotif masih belum bergairah, tapi kami tetap yakin bisa capai target akhir tahun,” katanya ke KONTAN, Kamis (27/7). Adapun dari pencapaian pembiayaan tersebut saat ini diperoleh dari motor baru sebesar 35%, motor bekas 21,02%, mobil baru 22,93%, mobil bekas 11,46% dan sisanya elektronik 9,59%. “Untuk menggenjot target memang kami terus mengembangkan program-program baru tidak hanya mengandalkan langsung dari diler-diler,” beber Hafid. Sementara, angka Non Performing Finance (NPF) Adira Finance hingga semester I 2017 mencapai 1,9%. Hingga akhir 2017, Adira Finance menargetkan angka NPF masih berada di bawah 2%. “Strategi kami dengan memperkuat tim collection dan punya portofolio nasabah yang selektif dan tidak sembarangan yang kita approve. Akhir tahun lalu realisasi angka NPF kami 1,8% naik sedikit pasca lebaran,” katanya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pembiayaan Adira Finance sentuh Rp 15,7 triliun
JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) hingga paruh pertama tahun ini telah mencapai Rp 15,7 triliun. Angka tersebut naik 5% dibanding periode sama tahun lalu. Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan, hingga akhir tahun perusahaan berkode emiten ADMF di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan kenaikan penyaluran pembiayaan 5% hingga 10%. “Saat ini memang pertumbuhan industri otomotif masih belum bergairah, tapi kami tetap yakin bisa capai target akhir tahun,” katanya ke KONTAN, Kamis (27/7). Adapun dari pencapaian pembiayaan tersebut saat ini diperoleh dari motor baru sebesar 35%, motor bekas 21,02%, mobil baru 22,93%, mobil bekas 11,46% dan sisanya elektronik 9,59%. “Untuk menggenjot target memang kami terus mengembangkan program-program baru tidak hanya mengandalkan langsung dari diler-diler,” beber Hafid. Sementara, angka Non Performing Finance (NPF) Adira Finance hingga semester I 2017 mencapai 1,9%. Hingga akhir 2017, Adira Finance menargetkan angka NPF masih berada di bawah 2%. “Strategi kami dengan memperkuat tim collection dan punya portofolio nasabah yang selektif dan tidak sembarangan yang kita approve. Akhir tahun lalu realisasi angka NPF kami 1,8% naik sedikit pasca lebaran,” katanya Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News