KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ALAMI, perusahaan
fintech peer-to-peer lending berbasis syariah, telah menembus akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp 3 triliun hingga akhir Juni 2022. Ini meningkat dengan cepat setelah sebelumnya ALAMI menyentuh akumulasi penyaluran pembiayaan di angka Rp2 triliun pada Maret 2022 lalu. CEO ALAMI Group, Dima Djani, mengatakan pencapaian akumulasi penyaluran pembiayaan yang sangat memuaskan di semester 1 tahun ini tetap menjaga Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) di angka 100%. Artinya, kualitas pembiayaan yang disalurkan ALAMI terjaga baik sehingga kinerja bisnis pun juga dapat terukur untuk terus bertumbuh dengan sehat. “Di tengah-tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, ALAMI berhasil mencetak rekor akumulasi penyaluran pembiayaan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan para
funder dan
beneficiary, serta pemangku kepentingan lainnya,” kata Dima dalam keterangannya, Jumat (8/7).
Rekam jejak ALAMI dalam menyalurkan pembiayaan terbilang mengalami pertumbuhan yang signifikan. ALAMI memperoleh akumulasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp 1 triliun pertama setelah hampir dua tahun didirikan.
Baca Juga: Fintech Restock.id Dapat Kredit Chanelling Rp 25 Miliar dari Bank Ganesha Kemudian, penyaluran pembiayaan Rp 1 triliun berikutnya diperoleh dalam jangka waktu 6 bulan, dan Rp 1 triliun berikutnya diperoleh hanya dalam waktu 3 bulan hingga akhirnya mencapai akumulasi Rp 3 triliun pada Juni 2022. Komposisi pembiayaan yang disalurkan oleh ALAMI mayoritas disokong oleh sektor industri telekomunikasi (15,75%), perikanan, pertanian dan peternakan (14,98%), kuliner halal (14,02%), energi (14%), konstruksi dan teknik (8,63%), dan kesehatan (7,76%). Di dalam menyalurkan pembiayaan, ALAMI berfokus pada pembiayaan produktif kepada industri halal, juga usaha-usaha yang memiliki keseriusan mendukung keberlanjutan (
sustainability). Hal ini sebagai perwujudan visi ALAMI untuk menciptakan dampak positif baik sosial, ekosistem lingkungan hidup, dan ekonomi seluas-luasnya bagi masyarakat melalui layanan keuangan digital secara syariah. “Penerapan prinsip syariah yang menjunjung nilai etika, tata kelola yang baik, dan keadilan mampu mendukung ALAMI untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata,” lanjut Dima. Dampak langsung dari penyaluran pembiayaan ALAMI salah satunya dapat dilihat dari fakta bahwa sektor-sektor utama seperti perikanan, peternakan, dan pertanian menikmati langsung fasilitas yang kami sediakan.
Baca Juga: Porsi Pemberi Pinjaman Fintech Lending dari Kalangan Milenial Capai 65% “Kami mencermati adanya peningkatan porsi penyaluran pembiayaan pada pilar sektor pangan khususnya perikanan, peternakan dan pertanian yaitu mencapai Rp 442,84 miliar atau 14,98% dari total penyaluran keseluruhan. Bila dikonversi ke dalam angka penciptaan lapangan kerja, diperkirakan pembiayaan tersebut berhasil membuka hampir 15.000 lapangan kerja informal,” jelasnya. Dari sisi industri kesehatan, penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp 229,40 miliar atau 7,76% dari total penyaluran keseluruhan turut memberikan manfaat secara tidak langsung kepada lebih dari 12.500 ibu hamil di desa terpencil atau sebanyak 3% dari jumlah ibu hamil di Indonesia per tahun, untuk memperoleh layanan dari perangkat USG melalui lembaga kesehatan. Upaya ALAMI ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memastikan perekonomian membaik dan lebih
resilient dalam transisi pasca pandemi. Ke depannya, kami akan terus melakukan perbaikan produk yang berkelanjutan, mendorong berbagai inovasi dengan teknologi yang membuat dobrakan baru untuk meningkatkan kinerja layanan perusahaan kami, termasuk memperkenalkan layanan tabungan Hijra Bank yang mudah diakses dan digunakan. ALAMI juga akan terus mendorong prinsip-prinsip
sustainability sehingga makin banyak UMKM dan masyarakat luas dapat menerima manfaat dari kehadiran ALAMI di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi