JAKARTA. Menggeliatnya sektor pertambangan dan perkebunan, mendorong tingginya kebutuhan alat berat. Kondisi ini berdampak positif terhadap kinerja perusahaan pembiayaan (multifinance) alat berat. Tengok saja Buana Finance. Hingga November lalu sudah menyalurkan pembiayaan alat berat sebesar Rp 1,55 triliun. Pembiayaan ini tumbuh cukup tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu, yang mencatatkan angka sebesar Rp 1,08 triliun. Adapun kontribusi lini bisnis ini terhadap total pembiayaan Buana sekitar 63%. Direktur Pemasaran Buana Finance, Herman Lesmana mengatakan, pembiayaan alat berat masih akan bertambah hingga akhir tahun ini. "Kami baru berhenti membiayai, sepekan sebelum akhir tahun, jadi masih bisa bertambah lagi," kata Herman.
Pembiayaan alat berat bertumbuh
JAKARTA. Menggeliatnya sektor pertambangan dan perkebunan, mendorong tingginya kebutuhan alat berat. Kondisi ini berdampak positif terhadap kinerja perusahaan pembiayaan (multifinance) alat berat. Tengok saja Buana Finance. Hingga November lalu sudah menyalurkan pembiayaan alat berat sebesar Rp 1,55 triliun. Pembiayaan ini tumbuh cukup tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu, yang mencatatkan angka sebesar Rp 1,08 triliun. Adapun kontribusi lini bisnis ini terhadap total pembiayaan Buana sekitar 63%. Direktur Pemasaran Buana Finance, Herman Lesmana mengatakan, pembiayaan alat berat masih akan bertambah hingga akhir tahun ini. "Kami baru berhenti membiayai, sepekan sebelum akhir tahun, jadi masih bisa bertambah lagi," kata Herman.