JAKARTA. Surya Artha Nusantara Finance alias SAN Finance sepertinya harus legowo melewati tahun lalu dengan tinta merah pada rapor keuangannya. Harap maklum, industri pembiayaan alat berat memang seolah tak berdaya karena terpengaruh kondisi ekonomi global dan menurunnya harga komoditas, terutama batubara. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, perusahaan patungan PT Astra International Tbk melalui anak usahanya, yakni PT Sedaya Multi Investama dengan Marubeni Corporation Group ini menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,8 triliun untuk 2.004 unit alat berat di sepanjang tahun lalu. Pencapaian itu hanya 85% dari target yang dipatok perseroan sebesar Rp 3,3 triliun. "Penurunan nilai pembiayaan tersebut berpengaruh pada penurunan jumlah piutang pembiayaan bersih perseroan yang terdiri dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang sebesar 15% dibandingkan tahun 2013 silam," ujar Bugie Laksmana seperti dikutip dalam keterangan resminya, kemarin.
Pembiayaan alat berat lesu, laba SAN Finance minus
JAKARTA. Surya Artha Nusantara Finance alias SAN Finance sepertinya harus legowo melewati tahun lalu dengan tinta merah pada rapor keuangannya. Harap maklum, industri pembiayaan alat berat memang seolah tak berdaya karena terpengaruh kondisi ekonomi global dan menurunnya harga komoditas, terutama batubara. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, perusahaan patungan PT Astra International Tbk melalui anak usahanya, yakni PT Sedaya Multi Investama dengan Marubeni Corporation Group ini menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,8 triliun untuk 2.004 unit alat berat di sepanjang tahun lalu. Pencapaian itu hanya 85% dari target yang dipatok perseroan sebesar Rp 3,3 triliun. "Penurunan nilai pembiayaan tersebut berpengaruh pada penurunan jumlah piutang pembiayaan bersih perseroan yang terdiri dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang sebesar 15% dibandingkan tahun 2013 silam," ujar Bugie Laksmana seperti dikutip dalam keterangan resminya, kemarin.