JAKARTA. Pelonggaran ekspor mineral, terutama jenis pasir besi dan zirkonium, tak serta merta mengerek industri pembiayaan alat berat. Menurut prediksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), industri pembiayaan alat berat terancam melambat 5% hingga 10%. Efrinal Sinaga, Sekretaris Jenderal APPI menjelaskan, pihaknya membutuhkan faktor pendorong yang kuat untuk menggerakkan lagi sektor alat berat pada tahun 2015 ini. Apalagi, penurunan harga komoditas, seperti kelapa sawit, semakin mengerem kinerja industri pembiayaan. Menurutnya, peraturan pelonggaran ekspor mineral tak memberikan banyak perubahan bagi industri alat berat. Sebab, mayoritas kredit yang disalurkan oleh multifinance adalah untuk alat berat yang digunakan menambang nikel, emas, dan batubara.
Pembiayaan alat berat masih suram
JAKARTA. Pelonggaran ekspor mineral, terutama jenis pasir besi dan zirkonium, tak serta merta mengerek industri pembiayaan alat berat. Menurut prediksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), industri pembiayaan alat berat terancam melambat 5% hingga 10%. Efrinal Sinaga, Sekretaris Jenderal APPI menjelaskan, pihaknya membutuhkan faktor pendorong yang kuat untuk menggerakkan lagi sektor alat berat pada tahun 2015 ini. Apalagi, penurunan harga komoditas, seperti kelapa sawit, semakin mengerem kinerja industri pembiayaan. Menurutnya, peraturan pelonggaran ekspor mineral tak memberikan banyak perubahan bagi industri alat berat. Sebab, mayoritas kredit yang disalurkan oleh multifinance adalah untuk alat berat yang digunakan menambang nikel, emas, dan batubara.