Pembiayaan alat berat sejumlah pemain naik dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan alat berat di pasaran disebut masih menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup menggembirakan. Sejumlah pelaku usaha pun berhasil membukukan kenaikan pembiayaan yang cukup signifikan di segmen ini.

PT MNC Guna Usaha atau yang biasa disebut MNC Leasing misalnya berhasil mengerek penyaluran pembiayaan dua digit di tahun ini.

Direktur Utama MNC Leasing Paulus Cholot Janala bilang hingga Oktober kemarin pihaknya sudah mencatatkan nilai booking sebanyak Rp 850 miliar. Jumlah ini melompat lebih dari 40% secara year on year.


Menurut dia, pertumbuhan pembiayaan MNC Leasing di antaranya ditopang oleh kenaikan permintaan alat berat di sektor agribisnis dan infrastruktur. Kedua sektor usaha ini disebutnya menjadi penyumbang terbesar bagi pembiayaan pembiayaan perseroan.

Selain itu, sektor kehutanan pun memberi kontribusi yang tidak sedikit bagi kinerja perusahaan. Di tambah lagi, MNC Leasing mulai masuk ke sejumlah segmen lain semisal pembiayaan alat kesehatan.

Melihat tren sejauh ini, ia optimistis bisa memenuhi target pembiayaan sebesar Rp 1 triliun. "Mudah-mudahan target tahun ini bisa terpenuhi," kata dia belum lama ini.

Untuk mendorong bisnis pembiayaan alat berat ke depan, sejumlah upaya disiapkan perseroan. Di antaranya menggandeng distributor alat berat merek Sany untuk memberikan program pembiayaan dengan uang muka ringan kepada para debitur.

Ranumnya bisnis pembiayaan alat berat juga diakui Direktur PT BFI Finance Indonesia Sudjono. Hingga kuartal ketiga tahun ini, segmen pembiayaan alat berat dan permesinan menunjukkan kenaikan sebesar 30% yakni dari Rp 1,3 triliun jadi Rp 1,7 triliun.

Seturut dengan laju bisnis tersebut, porsi pembiayaan dari segmen tersebut pun mengalami kenaikan dari 13% menjadi 14%.

Bisnis pembiayaan mobil seken masih jadi andalan utama BFI Finance dalam berbisnis dengan kontribusi sekitar 70%. Di belakangnya ada pembiayaan sepeda motor yang menyumbang 15% dari total booking. Sebagian kecil sisanya berasal dari kredit mobil baru dan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto