Pembiayaan Amitra tumbuh 100% hingga September



KONTAN.CO.ID - Perkembangan bisnis Amitra semakin pesat. Hingga sembilan bulan tahun ini, lini usaha FIF Group tersebut telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 290 miliar.

Asal tahu saja, Amitra merupakan merek syariah yang dikelola oleh FIF Group dengan fokus bisnis menyalurkan pembiayaan syariah.

Presiden Direktur Amitra Zulkarnaen Prasetya mengatakan, sampai September tahun ini pembiayaan Amitra telah melompat 100% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.


Penopang pertumbuhan tersebut tentunya didapatkan dari dua lini bisnis yang dikelola oleh Amitra yakni produk mikro multiguna dan mikro modal kerja. Amitra juga terus memfokuskan pembiayaan perjalanan Haji dan Umroh. Adapun porsi kedua bisnis pembiayaan syariah tersebut masing-masing 50%.

"Ke depan kedua bisnis ini akan terus kami genjot, tapi masih hati-hati untuk menyalurkan pembiayaan syariah karena pasarnya masih perlu edukasi," kata Zulkarnaen kepada Kontan.co.id, Jumat (6/10).

Adapun target sampai akhir tahun, Amitra optimistis bisa meraup pembiayaan sebesar Rp 400 miliar. Artinya hingga September, Amitra telah merealisasikan pembiayaan sebesar 72,5% dari target. Meskipun Amitra sempat merevisi target dari sebelumnya Rp 720 miliar. Hal ini lantaran masih banyak yang perlu disiapkan untuk pertumbuhan bisnis ke depan.

Lebih lanjut, Amitra juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai industri pembiayaan syariah. Terbaru, Amitra juga telah meluncurkan program Amitra berbagi berkah dengan menggandeng dewan pengamat syariah sebagai brand ambassador.

"Ini upaya kami untuk terus mengedukasi dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pembiayaan syariah," imbuh dia.

Menurut Zulkarnaen, tantangan ke depan tentu pihaknya akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pembiayaan syariah. Apalagi kondisi masyarakat Indonesia yang sebesar 88% mayoritas muslim, tapi belum secara keseluruhan mengenali industri ini.

"Untuk capai target, kami juga gandeng biro travel saat ini yang sudah ada mencapai 80 agen, ke depan harapannya tambah tapi harus lebih selektif sesuai kriteria perusahaan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia