Pembiayaan anak usaha Mitra Pinasthika naik 81%



JAKARTA. Meningkatnya penjualan motor merek Honda turut memicu kinerja perusahaan pembiayaan. Salah satunya dirasakan oleh PT Sasana Artha Finance (SAF), anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). SAF yang fokus menyalurkan pembiayaan motor Honda tersebut menyalurkan pembiayaan hingga Rp 616 miliar selama periode Januari - Juli 2013, naik 81% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Direktur Utama MPMX Tossin Himawan menuturkan peningkatan pembiayaan tersebut sejalan dengan bisnis penjualan sepeda motor merek Honda. Itu terlihat dari penjualan sepeda motor di PT Mitra Pinasthika Mulia (MP Mulia), yang merupakan anak usaha MPMX dibidang distributor motor Honda khusus wilayah Jawa Timur (Jatim) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga Juli 2013 MP Mulia mampu menjual sepeda motor Honda hingga 538.373 unit atau naik 27% dibanding tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan motor MP Mulia tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan sepeda motor secara nasional nasional. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), penjualan motor nasional hanya tumbuh 8,05% menjadi 4.626.118 unit pada periode tersebut.


"Tingginya permintaan motor Honda di Jatim dan NTT menjadi peluang yang sangat besar bagi MPMX untuk terus memperkuat bisnis. Melalui sinergi bisnis di antara unit-unit usaha, kinerja perusahaan diharapkan terus meningkat," kata Tossin.

Saat ini bisnis pembiayaan motor Honda MPMX di bawah SAF memiliki 32 kantor cabang yang berlokasi di Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Troy Parwata Direktur Keuangan MPMX menambahkan, untuk meningkatkan kinerja, SAF baru saja mendapatkan pinjaman senilai Rp 150 miliar dari dua bank internasional asal Jepang. Kedua bank tersebut yaitu Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ dan PT Bank Mizuho Indonesia.

Menurut Troy potensi bisnis pembiayaan motor masih cukup besar mengingat penetrasi kendaraan roda dua masih rendah. Di tahun 2011 dari total penduduk Indonesia, yang memiliki motor baru 24,2%. Sementara di Malaysia dan Thailand pemilik motor sudah mencapai 34,8% dan 28,0% dari jumlah penduduk.

“Jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah dan daya beli masyarakat yang semakin meningkat akan terus mendorong penjualan sepeda motor. Potensi pasar tersebut merupakan peluang yang sangat menarik dan harus dioptimalkan,” jelas Troy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan