Pembiayaan bagi hasil modal ventura masih dominan



JAKARTA. Pembiayaan perusahaan modal ventura lewat pembiayaan bagi hasil tumbuh 10% di sepanjang tahun 2015. Pembiayaan lewat bagi hasil masih dominan dalam bisnis perusahaan modal ventura, ketimbang penyertaan saham.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sepanjang tahun 2015, pembiayaan bagi hasil modal ventura mencapai Rp 5,11 triliun naik 10% dari Rp 4,61 triliun di 2014. Sementara kegiatan usaha utamanya yakni penyertaan saham tumbuh lebih rendah yakni 8% menjadi Rp 1,33 triliun dari Rp 1,2 triliun pada tahun 2014. Sedangkan pembiayaan modal ventura pada obligasi konversi turun 36% pada tahun 2015 menjadi Rp 434 miliar dari Rp 686 miliar tahun 2014.

Sepanjang tahun 2015 total pembiayaan modal ventura sebesar Rp 6,8 triliun naik tipis dari 2014 Rp 6.5 triliun.


Andi Buchari, Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI) sekaligus Direktur Utama Bahana Modal Ventura menjelaskan, sebenarnya core bisnis modal ventura menurut khittahnya adalah penyertaan saham. Namun merunut sejarahnya pada tahun 2009, perusahaan modal ventura lebih suka pada bisnis bagi hasil. Kondisi ini belum berubah hingga saat ini.

Nah, adanya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) modal ventura yang dirilis akhir tahun 2015 diharapkan bisa mendorong perusahaan modal ventura kembali pada bisnis penyertaan modal.

"Core bisnis modal ventura seharusnya adalah penyertaan saham. Namun sempat lari dengan menawarkan aktifitas pembiayaan mirip bank. Namun POJK modal ventura diharapkan bisa kembali menjadikan modal ventura kembali pada khitahnya," ujar Andi pada Senin (15/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan