Pembiayaan bagi hasil topang bisnis modal ventura



JAKARTA. Porsi penyertaan saham dan obligasi konversi masih minoritas di portofolio bisnis modal ventura. Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dibutuhkan agar lini bisnis ini bisa meningkat.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per bulan Juni kemarin, angka pembiayaan dan penyertaan industri modal ventura berada di angka Rp 7,3 triliun. Dari angka ini, porsi dari penyertaan saham sebesar Rp 1,17 triliun. Sedangkan untuk obligasi konversi sebesar Rp 575 miliar.

Pembiayaan bagi hasil masih jadi kontributor terbesar secara nasional, yakni mencapai Rp 5,56 triliun sampai tengah tahun ini.


Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait menyebut untuk membuat penyertaan saham dan obligasi konversi ini makin meningkat, maka dibutuhkan sinergi yang lebih kuat dari stake holder. "Ini menjadi tantangan bersama instansi lain termasuk pemerintah," kata dia belum lama ini.

Menurut dia, ada beberapa poin yang dinilai bisa memacu bisnis modal ventura maupun dari sisi usaha kecil dan menengah yang selama ini diincar untuk menjadi pasangan usaha. Contihnya dengan insentif pajak yang bisa didapat.

Di sisi lain, industr modal ventura pun mulai kembali menggeliat setelah sempat mengalami penurunan di awal tahun ini. Per bulan Juni 2017, industri modal ventura mengantongi aset sebesar Rp 10,66 miliar.

Aset indsutri modal ventura sempat susut dari Rp 11,28 triliun di akhir 2016 menjadi Rp 9,51 triliun di bulan Maret 2017. Perlahan, aset mengalami kenaikan di April dan berlanjut hingga tengah tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia