Pembiayaan Bank Syariah Mandiri naik 23,5%



JAKARTA. Bank syariah terus mencatatkan kinerja cemerlang. Misalnya saja PT Bank Syariah Mandiri. Pembiayaannya bertumbuh 23,5% ke posisi Rp 46,2 triliun di kuartal I tahun ini dari Rp 37,4 triliun di kuartal pertama 2012.

"Ini berkontribusi terhadap pendapatan margin dan bagi hasil BSM," sebut Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi, dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Senin, (13/5).

Dari pembiayaan tersebut, BSM masih fokus pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Porsi pembiayaan UMKM dan non korporasi mendominasi sebesar 73,16%. Sedangkan, pembiayaan korporasinya hanya 26,84%.


Sayangnya, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) net BSM tercatat meningkat. Di kuartal pertama 2012, NPF bank syariah terbesar ini yakni 0,86% saja. Namun, di kuartal pertama tahun ini malah meningkat jadi 1,55%.

Meski begitu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dibukukan bertumbuh 12,75% dari Rp 42,9 triliun menjadi Rp 48,3 triliun. Ini membuat rasio pembiayaan terhadap simpanan atau Financing to Deposit Ratio (FDR) BSM tercatat semakin baik dari 87,25% ke posisi 95,61%.

Ekuitas bank yang merupakan anak usaha dari PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) ini naik 35,78% dari Rp 3,27 triliun menjadi Rp 4,44 triliun. "Kenaikan ekuitas tersebut terjadi karena adanya peningkatan modal disetor dan laba perusahaan," ucap Yuslam.

Pada akhir 2012, Bank Mandiri menambah modal BSM sebesar Rp 300 miliar. Ini membuat penguatan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BSM. Di kuartal pertama tahun lalu, CAR BSM yakni 13,91%. Ini kemudian meningkat jadi 15,23% di tiga bulan pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: