JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) membenahi bisnis gadai emas sejak akhir kuartal III tahun lalu berdampak signifikan ke industri perbankan syariah. Penyaluran pembiayaan sepanjang kuartal IV hingga pengujung Januari 2012 tidak lagi sepesat kuartal sebelumnya. Bahkan, pembiayaan Qardh atau akad untuk gadai beragun emas, pada periode tersebut turun setelah sempat melonjak gila-gilaan. Data statistik BI menunjukkan total pembiayaan bank syariah mencapai Rp 101,68 triliun per akhir Januari 2012. Jumlah tersebut tumbuh 45,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Namun, dibandingkan bulan sebelumnya, mengalami penurunan 0,94%. Jika dihitung dari akhir kuartal III, pembiayaan hanya meningkat 2,27%. Pergerakan tersebut di luar kebiasaan. Maklum, bank syariah rata-rata membukukan kenaikan pembiayaan di atas 2% per bulan atau 10% - 15% secara kuartalan. Ambil contoh pembiayaan pada Agustus - September 2011 naik 2,5%.
Pembiayaan bank syariah tertahan gadai
JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) membenahi bisnis gadai emas sejak akhir kuartal III tahun lalu berdampak signifikan ke industri perbankan syariah. Penyaluran pembiayaan sepanjang kuartal IV hingga pengujung Januari 2012 tidak lagi sepesat kuartal sebelumnya. Bahkan, pembiayaan Qardh atau akad untuk gadai beragun emas, pada periode tersebut turun setelah sempat melonjak gila-gilaan. Data statistik BI menunjukkan total pembiayaan bank syariah mencapai Rp 101,68 triliun per akhir Januari 2012. Jumlah tersebut tumbuh 45,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Namun, dibandingkan bulan sebelumnya, mengalami penurunan 0,94%. Jika dihitung dari akhir kuartal III, pembiayaan hanya meningkat 2,27%. Pergerakan tersebut di luar kebiasaan. Maklum, bank syariah rata-rata membukukan kenaikan pembiayaan di atas 2% per bulan atau 10% - 15% secara kuartalan. Ambil contoh pembiayaan pada Agustus - September 2011 naik 2,5%.