JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance berhasil mencetak pembiayaan baru (booking) syariah sebesar Rp 767 miliar hingga Maret 2015. Angka ini melonjak 77% (yoy) ketimbang periode sama tahun sebelumnya. Dengan kinerja pembiayaan syariah yang kinclong ini, Direktur Utama Adira Finance, Willy Suwandi Dharma memprediksi, porsi pembiayaan syariah perseroan akan membesar hingga 12% saat akhir tahun 2015. Memang saat ini, porsi booking syariah mencapai 10,95% dari total booking perseroan yang berkisar Rp 7 triliun per kuartal I 2015. "Saya mau naik jadi 12% nanti. Target syariah hingga akhir tahun Rp 3,5 triliun - Rp 4 triliun," tuturnya, Kamis (30/4). I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance menuturkan, lambat laun pembiayaan syariah perseroan memang meningkat. Jika di tahun 2013 booking syariah berkisar Rp 672 miliar, angka tersebut menggemuk hingga Rp 2.37 triliun di akhir tahun lalu. Willy menjelaskan, pencapaian tersebut tak lepas dari sosialisasi yang mereka lakukan di berbagai outlet dan jaringan Adira Finance. "Kami punya divisi khusus syariah, kami lakukan secara konsisten. Booking syariah mayoritas masih di motor, sekitar 70%," pungkasnya. Terkait wacana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin menurunkan pembatasan uang muka (loan to value/LTV) pada pembiayaan kendaraan berskema syariah, Willy menyambut baik ide tersebut. Sayangnya, ia masih enggan mengungkapkan secara gamblang prediksi pencapaian booking syariah yang terjadi apabila ketentuan tersebut resmi meluncur. Menurutnya, lini pembiayaan motor memang cukup sensitif terhadap LTV, berbeda dengan pembiayaan mobil. "Kalau mobil sudah biasa soal uang muka. Kalau uang muka mobil lemah, maka cicilan mahal sekali. Kan harga mobil lebih besar. Motor lebih sensitif soal LTV," jelasnya. Saat ini, Adira Finance memiliki 600 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pembiayaan baru syariah Adira Finance melonjak 77%
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk alias Adira Finance berhasil mencetak pembiayaan baru (booking) syariah sebesar Rp 767 miliar hingga Maret 2015. Angka ini melonjak 77% (yoy) ketimbang periode sama tahun sebelumnya. Dengan kinerja pembiayaan syariah yang kinclong ini, Direktur Utama Adira Finance, Willy Suwandi Dharma memprediksi, porsi pembiayaan syariah perseroan akan membesar hingga 12% saat akhir tahun 2015. Memang saat ini, porsi booking syariah mencapai 10,95% dari total booking perseroan yang berkisar Rp 7 triliun per kuartal I 2015. "Saya mau naik jadi 12% nanti. Target syariah hingga akhir tahun Rp 3,5 triliun - Rp 4 triliun," tuturnya, Kamis (30/4). I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Finance menuturkan, lambat laun pembiayaan syariah perseroan memang meningkat. Jika di tahun 2013 booking syariah berkisar Rp 672 miliar, angka tersebut menggemuk hingga Rp 2.37 triliun di akhir tahun lalu. Willy menjelaskan, pencapaian tersebut tak lepas dari sosialisasi yang mereka lakukan di berbagai outlet dan jaringan Adira Finance. "Kami punya divisi khusus syariah, kami lakukan secara konsisten. Booking syariah mayoritas masih di motor, sekitar 70%," pungkasnya. Terkait wacana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin menurunkan pembatasan uang muka (loan to value/LTV) pada pembiayaan kendaraan berskema syariah, Willy menyambut baik ide tersebut. Sayangnya, ia masih enggan mengungkapkan secara gamblang prediksi pencapaian booking syariah yang terjadi apabila ketentuan tersebut resmi meluncur. Menurutnya, lini pembiayaan motor memang cukup sensitif terhadap LTV, berbeda dengan pembiayaan mobil. "Kalau mobil sudah biasa soal uang muka. Kalau uang muka mobil lemah, maka cicilan mahal sekali. Kan harga mobil lebih besar. Motor lebih sensitif soal LTV," jelasnya. Saat ini, Adira Finance memiliki 600 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News