KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau
paylater perusahaan pembiayaan dan perbankan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada 2024. Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan penyaluran pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan sebesar Rp 6,82 triliun per Desember 2024. "Adapun BNPL perusahaan pembiayaan tumbuh 37,6% secara
year on year (YoY)," ucapnya dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (11/2).
Baca Juga: Tren Buy Now Pay Later (BNPL) Menguat, Repayment LinkAja Tumbuh 30% pada 2024 Sementara itu, pembiayaan BNPL perbankan tercatat sebesar Rp 22,12 triliun per Desember 2024. Nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 43,76% secara YoY. Di sisi lain, pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memproyeksikan layanan
paylater baik di perbankan maupun perusahaan pembiayaan masih berpotensi terus tumbuh pada tahun ini. "Hal itu disebabkan masih cukup tingginya minat masyarakat terhadap
paylater untuk kebutuhan pembelian atau cicilan," katanya saat ditemui Kontan.
Baca Juga: Paylater Perbankan dan Multifinance Diprediksi Bertumbuh pada 2025 Namun, Nailul memperkirakan sepertinya pertumbuhan
paylater di perusahaan pembiayaan pada tahun ini tak akan signifikan seperti 2024. Kemungkinan pengguna
paylater di perusahaan pembiayaan akan mulai beralih ke
paylater perbankan. Selain sudah banyaknya perbankan yang menyediakan layanan
paylater, cenderung membuat masyarakat yang memiliki rekening di bank tersebut akan melirik ke penyedia jasa yang sama.
"Kalau orang sudah punya rekening di suatu bank, ketika ditawarkan layanan
paylater tentu mereka akan langsung memilih layanan
paylater bank tersebut. Mereka berpikir akan lebih mudah menggunakan layanan di bank, ketimbang harus beralih lewat
paylater di perusahaan pembiayaan," tuturnya. Meskipun demikian, Nailul tak memungkiri
paylater di perusahaan pembiayaan juga berpotensi tumbuh ke depannya karena masyarakat, terutama yang
unbanked, tentunya masih membutuhkan layanan
paylater. "Balik lagi, kemungkinan tumbuh paling besarnya, ya,
paylater perbankan," kata Nailul. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News