KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasi memperoleh kinerja positif pada tahun ini. Hal ini terlihat dari perolehan pembiayaan dan serta dana pihak ketiga (DPK) yang diperoleh perusahaan. Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pembiayaan BSI mampu tumbuh sekitar 7,38% yoy yang mencapai Rp 163,32 triliun. Bank syariah ini pun mampu menjaga kualitas pembiayaan (NPF) nett sebesar 1,02%. "Pertumbuhan pembiayaan disokong oleh pembiayaan konsumer yang mencapai Rp 77,89 triliun. Jumlah itu naik sekitar 21,43 % yoy dari sebesar Rp 64,14 triliun," kata Hery, dalam keterangan resmi.
Disusul gadai emas yang tumbuh 15,58% yoy dengan penyaluran mencapai Rp 4,42 triliun. Kemudian pembiayaan komersial mencapai Rp 10,58 triliun, tumbuh sekitar 7,29% yoy dari sebelumnya sebesar Rp 9,86 triliun. Adapun untuk sektor mikro berhasil tumbuh sekitar 4,74%.
Baca Juga: BSI sedang bersiap perkuat posisinya di kancah global Menurut Hery, BSI pun terus mendorong pertumbuhan pembiayaan kepada UMKM sehingga komposisinya hingga September 2021 mencapai 22,93%, atau meningkat dari posisi Desember 2020 yang sekitar 22,40%. Dengan sinergi yang baik dari berbagai segmen tersebut, bank dengan kode saham
BRIS ini mampu meningkatkan aset menjadi Rp 251,05 triliun atau naik sekitar 10,15% yoy dari Rp227,92 triliun. Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis. Hal ini tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133% yoy. Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95% transaksi di BSI sudah menggunakan e-channel.
Baca Juga: Menjelang akhir tahun, bisnis perbankan syariah terus melaju Selain itu, Bank Syariah Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun, naik 37,01 % yoy. Perolehan laba bersih yang gemilang ditopang pula kinerja berbagai sektor. Di antaranya perolehan DPK yang mencapai Rp 219,19 triliun. Terkait DPK, Hery menegaskan pihaknya terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan wadiah. Per September 2021, tabungan wadiah BSI tumbuh signifikan sebesar 16,22% yoy atau mencapai Rp30,35 triliun.
Secara total, BSI membukukan pertumbuhan tabungan sebesar 11,57% yoy dengan angka mencapai Rp 91,43 triliun pada kurun waktu yang sama. Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak pada membaiknya beban dana (COF) menjadi 2,10%, atau turun dari realisasi Desember 2020 yakni sebesar 2,67%.
Baca Juga: OJK: Aset keuangan syariah capai Rp 1.901,1 triliun per September 2021 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati