JAKARTA. Bisnis pembiayaan elektronik semakin gurih. Dari tahun ke tahun, permintaan kredit elektronik di dalam negeri kian bertambah. Diproyeksikan, pembiayaan elektronik akan bertumbuh 15% hingga 20% hingga akhir tahun ini. Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan, ceruk bisnis pembiayaan elektronik di Indonesia cukup lebar. Apalagi, pemainnya tidak terlalu banyak. Sehingga, kompetisi tidak seketat di pembiayaan kendaraan bermotor. Tahun ini, Suwandi bilang, Indonesia kedatangan pemain baru di pembiayaan elektronik yakni Home Credit. Kendati demikian, Suwandi optimistis jika perusahaan pembiayaan elektronik lokal bisa bersaing. "Persaingan pemain ada tapi masing-masing punya pasar sendiri ada yang memilih di kulkas, televisi dan lainnya," ujar Suwandi kepada KONTAN, Selasa (22/7).
Pembiayaan elektronik masih cerah
JAKARTA. Bisnis pembiayaan elektronik semakin gurih. Dari tahun ke tahun, permintaan kredit elektronik di dalam negeri kian bertambah. Diproyeksikan, pembiayaan elektronik akan bertumbuh 15% hingga 20% hingga akhir tahun ini. Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan, ceruk bisnis pembiayaan elektronik di Indonesia cukup lebar. Apalagi, pemainnya tidak terlalu banyak. Sehingga, kompetisi tidak seketat di pembiayaan kendaraan bermotor. Tahun ini, Suwandi bilang, Indonesia kedatangan pemain baru di pembiayaan elektronik yakni Home Credit. Kendati demikian, Suwandi optimistis jika perusahaan pembiayaan elektronik lokal bisa bersaing. "Persaingan pemain ada tapi masing-masing punya pasar sendiri ada yang memilih di kulkas, televisi dan lainnya," ujar Suwandi kepada KONTAN, Selasa (22/7).