Pembiayaan FIF Spektra turun 5% per November



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain pembiayaan elektronik, FIF Spektra mencatatkan penurunan penyaluran pembiayaan menjelang tutup tahun 2017. Penurunan daya beli dinilai menjadi salah satu faktornya.

Direktur Utama FIF Spektra Ardian Prasetya menyebut, sampai November 2017, jumlah penyaluran pembiayaan yang sudah dilakukan perusahaan sekitar Rp 2,9 triliun. Jumlah ini turun 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selain karena pasar elektronik yang diselimuti sejumlah tantangan seperti daya beli, ia menyebut, penurunan ini juga disebabkan strategi perusahaan yang lebih berhati-hati. Soalnya, faktor risiko di segmen pembiayaan ini tergolong besar.


Menurut Ardian, pembiayaan elektronik lebih berisiko dan terbilang lebih mahal. Diantaranya karena risiko kredit macet yang terbilang besar.

Misalnya saja dari risiko barang yang dibiayai mengalami kerusakan terbilang lebih besar dibandingkan pembiayaan produk otomotif. “Barang yang rusak atau hilang tentu bisa menjadi penyebab kredit kemacet,” katanya belum lama ini.

Saat ini, segmen pembiayaan produk elektronik memang masih jadi andalah FIF Spektra dalam berbisnis. Dari total portofolio perseroan, pembiayaan elektronik memiliki porsi sekitar 90%. Terutama untuk kredit pembeliaan barang kebutuhan rumah tangga dan produk gadget. Di samping itu, 10% sisanya mengalir ke segmen pembiayaan mikro semisal alat pertanian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini