Pembiayaan fintech berpeluang melejit lebih tinggi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bisnis teknologi finansial berbasis peer to peer lending (P2P lending) moncer sepanjang tahun lalu. Kondisi lebih bagus berpeluang terjadi tahun ini. Perusahaan financial technology (fintech) PT Digital Alpha Indonesia (UangTeman), misalnya, percaya diri menyalurkan pinjaman Rp 1 triliun tahun ini.

Tahun lalu, UangTeman menyalurkan pinjaman Rp 150 miliar. Ini berarti target pertumbuhan kredit UangTeman 566,67%. Sejatinya, pertumbuhan penyaluran kredit UangTeman telah terjadi sejak tahun lalu.

Jika dibandingkan 2016, penyaluran pembiayaan UangTeman telah naik 375% dari Rp 40 miliar. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh solidnya pendanaan yang diperoleh. Agustus 2017, perusahaan ini telah meraih pendanaan sebesar US$ 12 juta.


Deputy CEO UangTeman Rio Quiserto mengaku, untuk menggapai target pertumbuhan di 2018, perusahaan ini berencana terus meningkatkan brand awareness. Cara ini dimaksudkan agar calon nasabah semakin mengenali UangTeman.

"Kami mulai memperkenalkan UangTeman lewat Facebook, radio dan offline (luring)," kata dia.

Selain itu, UangTeman juga sedang menyiapkan berbagai produk baru berupa cicilan tiga kali dari sebelumnya hanya dua kali. UangTeman juga menggodok produk syariah. Rio berharap produk ini meluncur pertengahan tahun ini.

Tak hanya mengerek pembiayaan, UangTeman juga ingin menekan rasio kredit macet alias non performing loan (NPL). Tahun lalu, NPL UangTeman di bawah 2%. PT Investree Radhika Jaya (Investree) pun yakin bisa mengerek target penyaluran pembiayaan di tahun ini menjadi Rp 1 triliun dari tahun lalu Rp 535 miliar.

Pembiayaan Investree terus tumbuh di 2016 baru Rp 50 miliar. Untuk mencapai target tersebut, Investree akan menggandeng sejumlah perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Matahari Mall dan Lazada.

CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, pada 2018 Investree akan fokus kolaborasi dengan korporasi yang memiliki banyak mitra Usaha Kecil dan Menengah. "Kami juga kolaborasi dengan perbankan dan multifinance," kata dia.

Pada awal tahun ini, Investree telah meluncurkan produk pinjaman syariah. Produk ini pertama yang diluncurkan P2P lending.Pada akhir 2017, Investree mencatatkan NPL 0% pada keterlambatan pembayaran di atas 90 hari. Untuk keterlambatan di bawah 60 hari, NPL Investree sebesar 4%. Perusahaan ini berharap rasio kredit macet bisa terus ditekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie