KONTAN.CO.ID - Meskipun ekonomi global masih mengalami kontraksi, ekonomi Indonesia ternyata masih mampu resilien, khususnya pada sektor finansial. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat (7/7), penyaluran pembiayaan fintech lending ke UMKM sebesar Rp19,76 triliun per Mei 2023 atau berkontribusi sebanyak 38,4% dari total outstanding pembiayaan fintech lending senilai Rp51,46 triliun. Merujuk pada laporan OJK berjudul “Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Divergensi Perekonomian Global” pada 4 Juli 2023, nilai outstanding pembiayaan fintech lending tersebut juga ikut tumbuh 28,11% year on year (yoy) dari Rp40,17 triliun pada Mei 2022. Nilai outstanding pembiayaan tersebut didukung kategori perseorangan sebesar 34,72% yoy menjadi Rp45,64 triliun atau naik dari sebelumnya sebesar Rp33,87 triliun. Rinciannya, kategori perseorangan untuk segmen UMKM mencatatkan outstanding pembiayaan senilai Rp15,63 triliun atau tumbuh 59,58% yoy dari Rp9,79 triliun, dan non UMKM mencapai Rp30,01 triliun atau meningkat 24,61% yoy dari Rp24,08 triliun.
Pembiayaan Fintech Lending Naik Jadi 19 T, OJK Optimis UMKM Mampu Lebih Produktif
KONTAN.CO.ID - Meskipun ekonomi global masih mengalami kontraksi, ekonomi Indonesia ternyata masih mampu resilien, khususnya pada sektor finansial. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat (7/7), penyaluran pembiayaan fintech lending ke UMKM sebesar Rp19,76 triliun per Mei 2023 atau berkontribusi sebanyak 38,4% dari total outstanding pembiayaan fintech lending senilai Rp51,46 triliun. Merujuk pada laporan OJK berjudul “Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Divergensi Perekonomian Global” pada 4 Juli 2023, nilai outstanding pembiayaan fintech lending tersebut juga ikut tumbuh 28,11% year on year (yoy) dari Rp40,17 triliun pada Mei 2022. Nilai outstanding pembiayaan tersebut didukung kategori perseorangan sebesar 34,72% yoy menjadi Rp45,64 triliun atau naik dari sebelumnya sebesar Rp33,87 triliun. Rinciannya, kategori perseorangan untuk segmen UMKM mencatatkan outstanding pembiayaan senilai Rp15,63 triliun atau tumbuh 59,58% yoy dari Rp9,79 triliun, dan non UMKM mencapai Rp30,01 triliun atau meningkat 24,61% yoy dari Rp24,08 triliun.