Pembiayaan Haji Sejumlah Perusahaan Multifinance Masih Minim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan multifinance mengatakan bahwa pembiayaan untuk haji dan umrah tahun ini masih sangat kecil atau belum mencakup porsi yang signifikan. Misalnya, PT Mandala Multifinance Tbk, juga dikenal sebagai Mandala Finance, menyatakan bahwa meskipun mereka tidak menyediakan pembiayaan khusus untuk ibadah haji, mereka telah menyediakan pembiayaan untuk umrah. Menurut Christel Lasmana, Managing Director Mandala Finance, penyaluran pembiayaan Mandala sebagian besar berasal dari pembiayaan untuk kendaraan multibrand, baik baru maupun bekas. Pembiayaan syariah Mandala Finance mencakup pembiayaan umrah, yang meningkat sebesar 74 persen hingga Mei 2024. Namun, hingga Mei 2024, Mandala Finance belum mengungkapkan nilai pembiayaan syariah tersebut.

Baca Juga: Multifinance Cari Alternatif Pembiayaan

"Penyaluran pembiayaan syariah Mandala Finance mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yaitu 74% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," ujar Christel kepada Kontan.co.id, Jumat (28/6).


Pada tahun ini, Mandala Finance menetapkan target pembiayaan syariah bisa tetap bertumbuh sekitar 30%-40% dari total pembiayaan sepanjang tahun 2024. Sementara untuk target penyaluran pembiayaan diproyeksikan bisa tumbuh dua digit di angka 10%-11% hingga akhir tahun 2024.

Sebagai informasi, Mandala Finance telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,5 triliun sepanjang 2023. Adapun kontribusi paling besar berasal dari segmen pembiayaan kendaraan roda dua dan multiguna.

"Dengan adanya dukungan dari pemerintah serta melihat kebutuhan masyarakat akan pembiayaan haji/umrah khususnya di tahun ini dan tahun-tahun mendatang," tuturnya.

Lebih lanjut, Mandala berkomitmen untuk memberikan layanan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah bagi para calon jemaah, dengan menerapkan strategi business to business (B2B) serta menggandeng mitra bisnis kami di industri perjalanan wisata atau travel.

Kemudian PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) melaporkan bahwa penyaluran pembiayaan syariah tercatat menurun sebesar 16% pada periode Mei 2024 secara tahunan atau YoY.

Presiden Direktur Ristiawan Suherman menjelaskan penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah di CNAF tercatat senilai Rp 1,21 triliun atau menurun 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,45 triliun.

Baca Juga: Multifinance Bisa Menggenjot Segmen Lain Saat Pasar Otomotif Lesu

Sebelumnya, CNAF sempat meluncurkan produk pembiayaan haji pada April 2021 lalu, namun pembiayaan tersebut dihentikan sementara untuk melakukan bisnis review pada Juni 2022.

Adapun sampai dengan Juni 2022 saat pembiayaan tersebut dihentikan, pembiayaan haji di CNAF mencatatkan senilai Rp 42,1 miliar dengan total aset kelolaan sebesar Rp 33,3 miliar, atau dapat dikatakan pembiayaan porsi haji mengambil porsi 0,38% dari total aset kelolaan CNAF di bulan Juni 2022 yaitu Rp 8,8 triliun.

"Namun saat ini kami sedang mempersiapkan business model baru yaitu Pembiayaan ONH Khusus dan Umrah dan terus mengembangkan pembiayaan syariah serta memperluas produk-produknya," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Jumat (28/6).

Untuk mengoptimalkan persiapan tersebut, CNAF juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk persiapan pengajuan persetujuan dari regulator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .