JAKARTA. Perhatian pemerintah terhadap sektor maritim menjadi ladang bisnis menggiurkan bagi pelaku usaha pembiayaan (multifinance). Pelaku usaha multifinance berpotensi menyalurkan pembiayaan kemaritiman dengan menggandeng industri terkait, seperti asuransi, penjaminan dan modal ventura. Saat ini, Kelompok Kerja (Pokja) Pembiayaan Kemaritiman masih melakukan sosialisasi dan turun untuk melihat kondisi di lapangan. Studi pertama dilakukan di Desa Kusamba, Klungkung, Bali. Di desa ini terdapat sentra pemindangan ikan dengan 70 pengusaha. Ada pun omzet rata-rata mereka mencapai Rp 600 juta per hari. Setelah dari Bali, Pokja Pembiayaan Kemaritiman rencananya akan sosialiasi ke beberapa daerah lagi. Antara lain di daerah Gunung Kidul Yogyakarta, Batam, Makasar dan Sibolga. Efrinal Sinaga, Ketua Pokja Pembiayaan Kemaritiman mengatakan, pembiayaan yang dapat disalurkan menyangkut modal kerja dan investasi.
Pembiayaan kemaritiman berpotensi imbangi otomotif
JAKARTA. Perhatian pemerintah terhadap sektor maritim menjadi ladang bisnis menggiurkan bagi pelaku usaha pembiayaan (multifinance). Pelaku usaha multifinance berpotensi menyalurkan pembiayaan kemaritiman dengan menggandeng industri terkait, seperti asuransi, penjaminan dan modal ventura. Saat ini, Kelompok Kerja (Pokja) Pembiayaan Kemaritiman masih melakukan sosialisasi dan turun untuk melihat kondisi di lapangan. Studi pertama dilakukan di Desa Kusamba, Klungkung, Bali. Di desa ini terdapat sentra pemindangan ikan dengan 70 pengusaha. Ada pun omzet rata-rata mereka mencapai Rp 600 juta per hari. Setelah dari Bali, Pokja Pembiayaan Kemaritiman rencananya akan sosialiasi ke beberapa daerah lagi. Antara lain di daerah Gunung Kidul Yogyakarta, Batam, Makasar dan Sibolga. Efrinal Sinaga, Ketua Pokja Pembiayaan Kemaritiman mengatakan, pembiayaan yang dapat disalurkan menyangkut modal kerja dan investasi.