KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mencatatkan kinerja positif pembiayaan kendaraan bekas. Terkait hal itu, Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan mengatakan pembiayaan kendaraan bekas hingga September 2023 sebesar Rp 450 miliar. "Nilai itu meningkat sebesar 29,32% Year on Year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 351 miliar," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Selasa (17/10). Primartono mengatakan peningkatan pembiayaan kendaraan bekas sejalan dengan perluasan kerja sama perusahaan dengan showroom dan market place dalam penjualan mobil bekas.
Menurutnya, peningkatan pembiayaan kendaraan bekas selaras dengan tujuan perusahaan untuk melakukan penguatan dan pengembangan pembiayaan pada sektor multiguna yang memiliki yield tinggi dengan risiko yang terukur. Dia menyampaikan perusahaan terus mengembangkan langkah-langkah untuk menjaga pertumbuhan pembiayaan mobil bekas, yakni dengan mengembangkan kerja sama melalui showroom dan market place untuk perluasan marketing coverage area.
Baca Juga: Perluas Bisnis Konsumer, BRI Finance Perkuat Transformasi Digital Selain itu, melakukan pengembangan organisasi khusus pembiayaan kendaraan bekas, pemberian rate yang kompetitif, promosi yang menarik kepada debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta kemudahan dan percepatan pelayanan kendaraan bekas yang dapat diajukan oleh debitur melalui aplikasi MyBRIF. Primartono menjelaskan pencapaian target pembiayaan kendaraan bekas perusahaan sampai September 2023 telah mencapai lebih dari 100%. Dia mengatakan perusahaan optimistis untuk tetap menjaga pencapaian tersebut sampai akhir 2023. Terkait prospek pembiayaan mobil bekas ke depannya, Primartono memprediksi akan meningkat di karena kan sejumlah faktor yang mendorong permintaan masyarakat terhadap mobil bekas. Adapun faktor tersebut, seperti harga yang lebih murah, ketersediaan unit yang lebih banyak, selisih harga jual yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan membeli mobil baru. Dia mengatakan dengan membeli mobil bekas, pada umumnya akan terhindar dari depresiasi yang lebih tinggi. Selain itu, keterbatasan stok mobil baru akibat krisis komponen semikonduktor juga membuat masyarakat beralih ke mobil bekas. Oleh karena itu, dia menilai tak heran jika mobil bekas secara umum lebih diminati oleh masyarakat.
Baca Juga: BRI Finance Bukukan Laba Rp 51,26 Miliar Per Semester I-2023 Di sisi lain, Primartono berpendapat Pemilu 2024 akan membawa pengaruh terhadap beberapa sektor di Indonesia, tak terkecuali sektor ekonomi. Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 menjadi salah satu dampak positif yang memengaruhi daya beli masyarakat. Begitu juga dengan tingkat konsumsi dalam negeri dan kenaikan jumlah uang yang beredar akan terlihat lebih tinggi dikarenakan keperluan belanja kampanye. Meskipun secara makro ekonomi diproyeksikan proses pemilu akan berdampak ke beberapa sektor, dia mengatakan BRI Finance akan tetap menjaga pertumbuhan kinerja yang solid ke depannya dan berharap pemilu tahun depan berjalan sukses sehingga tidak membawa pengaruh yang besar pada pertumbuhan pembiayaan kendaraan bekas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari