Pembiayaan Kendaraan Bekas BRI Finance Melonjak 92% hingga November



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) catat pembiayaan mobil bekas sampai dengan November 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 92% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Direktur Operasional & Sekretaris Perusahaan Willy Halim Sugiardi, menjelaskan pertumbuhan yang signifikan ini setelah perseroan mengubah fokus pembiayaan.  Fokus pembiayaan BRI Finance yang sebelumnya banyak pada segmen pembiayaan mobil baru namun, kini BRI Finance mengubah menjadi fokus pada pembiayaan mobil bekas. 

"Pertumbuhan signifikan ini adalah hasil dari shifting fokus pembiayaan BRI Finance yang sebelumnya banyak pada segmen pembiayaan mobil baru ke segmen mobil bekas," ungkap Willy pada Kontan, Rabu (13/12). 


Willy mengatakan pada tahun 2023, BRI Finance berfokus mengembangkan pembiayaan konsumer, salah satunya dengan fasilitas pembiayaan mobil baru dan mobil bekas. 

Baca Juga: Adira Finance (ADMF) Memiliki Utang Jatuh Tempo Rp 937 Miliar di Awal 2024

Ia menambahkan pada pertengahan tahun 2023, pembiayaan mobil bekas BRI Fiannce mengalami fluktuasi progres pertumbuhan, namun menuju akhir tahun 2023 penyaluran pembiayaan mobil bekas kembali menunjukkan tren positif. 

"Hingga November 2023 ini kami mendapat pertumbuhan yang sangat signifikan mencapai 92% dari pembiayaan mobil bekas," kata Willy.

Menurut Willy, dari segi pendapatan, pembiayaan mobil bekas memberikan porsi laba lebih besar jika dibandingkan dengan pembiayaan mobil baru. Untuk itu, ia menambahkan penerapan manajemen risiko juga perlu dilakukan secara disiplin untuk menjaga kualitas pembiayaan. 

"Kerjasama dengan platform penjual mobil bekas terus gencar dilakukan agar dapat menggaet konsumen lebih banyak," ungkap Willy. 

Selain itu Willy juga memaparkan target BRI Finance di tahun 2024. Willy mengungkapkan sejalan dengan pengembangan sektor pembiayaan konsumer, BRI Finance tetap fokus pada pertumbuhan yang solid untuk pembiayaan multiguna. 

BRI Finance akan lebih menggencarkan pembiayaan sektor konsumer seperti pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana tunai di tahun 2024. 

"Strategi tersebut dilakukan untuk menumbuhkan pertumbuhan pembiayaan dengan yield tertinggi," ujar Willy.

Baca Juga: OJK: Rata-rata Modal Minimum Multifinance Telah Mencapai Rp 320 Miliar

Namun menurutnya BRI Finance juga tidak menutup kemungkinan untuk menargetkan kenaikan penyaluran pembiayaan konsumer lainnya seperti mobil baru dan motor. Hal itu dikarenakan target porsi pembiayaan multiguna BRI Finance di tahun 2024 sekitar 80% dari target total portofolio pembiayaan. 

"Di tahun 2024, BRI Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan sektor konsumer lebih dari 20% dibandingkan tahun 2023," ungkap Willy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi