Pembiayaan Kendaraan Bekas Positif, Sejumlah Multifinance Catat Kenaikan Dobel Digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pembiayaan kendaraan bekas masih meningkat. Sejumlah multifinance pun mencatat adanya pertumbuhan yang positif, salah satunya PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).

CNAF mencatat pembiayaan kendaraan bekas Rp 3,78 triliun. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, pembiayaan kendaraan bekas ini tumbuh 24% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

Ristiawan menyebut, lonjakan pembiayaan kendaraan besar ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya harga kendaraan yang lebih murah serta ketersediaan unit yang melimpah. Ditambah banyaknya nasabah menggunakan pembiayaan kendaraan bekas untuk modal kerja atau kegiatan produktif lainnya.


"Maka pertumbuhan pembiayaan kendaraan bekas CNAF ini cukup positif ya, tumbuh 24% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,05 triliun menjadi Rp 3,78 triliun di tahun 2023 ini," ungkap Ristiawan pada Kontan.co.id, Senin (11/12).

Baca Juga: Kualitas Kredit Properti Perbankan Diprediksi Bakal Membaik pada 2024

Ristiawan mengungkapkan pembiayaan mobil bekas di CNAF lebih menguntungkan. Hal ini terlihat dari margin ataupun suku bunga yang lebih tinggi. 

Meskipun demikian, penentuan margin atau suku bunga dilakukan berdasarkan tingkat risiko produk yang diajukan dan profil nasabahnya (risk based pricing). Melihat lonjakan tahun ini, Ristiawan juga menargetkan peningkatan pembiayaan kendaraan bekas di tahun 2024.

"CNAF optimistis menargetkan pertumbuhan pada tahun 2024 menjadi sebesar Rp 4,2 triliun atau meningkat 11% dibandingkan periode tahun 2023," ungkap Ristiawan. 

Memasuki tahun 2024 yang merupakan tahun pesta demokrasi, CNAF tetap optimistis pertumbuhan pembiayaan akan terus berkembang. CNAF juga akan gencar dalam memberikan pembiayaan yang bersifat produktif.

"Strateginya lebih meningkatkan relationship dengan showroom berupa penambahan sumber daya dan memberikan loyalty program terhadap showroom. Selain itu uga memberikan suku bunga yang bersaing dengan market dan tentunya menjadi salah satu alternatif pilihan untuk nasabah," ujar Ristiawan.  

Baca Juga: Pefindo: Surat Utang Multifinance Tumbuh di Tengah Penurunan Penerbitan Nasional

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat pembiayaan kendaraan bekas hingga November 2023 menunjukkan kenaikan sebesar 26%. 

Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif mengatakan, seiring dengan membaiknya ekonomi masyarakat dan terjaganya daya beli konsumen, nilai pembiayaan baru yang disalurkan Adira Finance meningkat hingga November 2023. Begitu juga dengan pembiayaan kendaraan bekas yang tumbuh sebesar 26% hingga November 2023 lalu.

"Tren pembiayaan kendaraan bekas hingga November 2023 menunjukkan kenaikan sebesar 26% menjadi Rp 7,2 triliun," ungkap Harry. 

Baca Juga: Penerbitan Surat Utang Multifinance Capai Rp 32,76 Triliun hingga November 2023

Adira Finance menargetkan pembiayaan baru secara keseluruhan dapat tumbuh sekitar 25%-30% tahun ini dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5%. Target tersebut juga didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, dan kinerja ekspor yang cukup baik. 

"Target kami di tahun ini juga terdongkrak dengan pembiayaan kendaraan bekas, yang telah mencapai 26%," ujar Harry. 

Untuk proyeksi di tahun 2024 Harry mengungkapkan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan masih di atas 5% serta daya beli diperkirakan tetap baik. Dengan landasan itu, dia berharap penyaluran pembiayaan Adira Finance dapat tetap bertumbuh.

Baca Juga: OJK: Rata-rata Modal Minimum Multifinance Telah Mencapai Rp 320 Miliar

"Harapan kami di tahun 2024 akan tumbuh lebih lagi, terlebih untuk pembiayaan kendaraan bekas," kata Harry.

Harry menambahkan Adira Finance masih akan terus memantau perkembangan atas kondisi ekonomi domestik dan global serta mengantisipasi adanya dampak dari penyelenggaraan Pemilu pada tahun 2024. Adira Finance pun telah menerapkan beberapa strategi untuk dapat mendorong pembiayaan baru.

"Kami akan memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif melalui diversifikasi produk dan menyediakan berbagai program penjualan yang menarik serta terus mengembangkan digitalisasi seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dicicilaja.co.id dan lainnya," pungkas Harry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati