Pembiayaan kendaraan lesu, multifinance cuma pasang target konservatif di GIIAS 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 diperkirakan akan mengerek industri multifinance di tengah melesunya pembiayaan otomotif. Namun sejumlah pemain multifinance memilih target pembiayaan konservatif untuk pameran akbar tersebut.

Ambil contoh PT Mandiri Tunas Finance (MTF) membidik pembiayaan sebesar Rp 300 miliar di GIIAS 2019 serta pameran di AEON Mall Serpong. Menurut Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo target tersebut sama dengan realisasi tahun lalu karena kondisi market masih lesu.

“Ya kami melihat pasar mobil baru stagnan di semester I 2019. Jadi kami pakai target sama dengan tahun 2018,” kata Harjanto kepada Kontan.co.id, Senin (15/7).


Baca Juga: Sinyal penurunan The Fed belum pengaruhi industri multifinance

Meski demikian ia masih optimistis pasar kredit kendaraan masih cerah. Maka itu MTF sediakan beberapa program promosi untuk pekan GIIAS 2019, seperti bunga 0% untuk tenor satu tahun, bunga ringan mulai dari 3,5% dan uang muka (DP) ringan 10%. Selain itu juga, tenor kredit mencapai tujuh tahun, kemudian hadir perjalanan ke dalam dan luar negeri.

“Promo ini untuk kendaraan penumpang baru. Sedangkan kendaraan niaga seperti pick up dan truk,” tambah Harjanto.

PT BCA Finance juga main aman. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengaku tidak punya target khusus dari GIIAS 2019 karena pasar mobil cenderung stagnan dan tidak banyak mobil baru yang akan dikeluarkan.

“Kami akan mendukung beberapa merek mobil yang akan ikut kesana. Dukungan kami berupa kredit pembiayaan di merek-merek tertentu saja,” tambahnya.

Baca Juga: Tekan biaya dana, Indomobil Finance mengandalkan diversifikasi sumber pendanaan

Sementara itu Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (AAPI) berharap pameran GIIAS 2019 menjadi momentum perbaikan penjualan mobil baru di semester II 2019. Ketua APPI Suwandi Wiratno menilai semua produsen mobil punya peluang untuk meningkatkan penjualan melalui acara tersebut.

“Produsen mobil melakukan promo kepada para nasabah sehingga daya beli masyarakat meningkat dibarengi kenaikan pembiayaan kendaraan multifinance yang kini mendominasi total pembiayaan industri,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi