Pembiayaan Kendaraan Listrik Mandiri Utama Finance Rp 56,1 Miliar per September 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permasalahan lamanya proses dan kepastian realisasi subsidi motor listrik secara tidak langsung berdampak pada penyaluran pembiayaan motor listrik.

Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengatakan, kondisi tersebut mendorong keraguan dealer dan APM untuk menjual dengan harga setelah subsidi.

"Sehingga penetrasi penjualan motor listrik belum sesuai harapan," ujar Stanley pada Kontan.co.id, Rabu (18/10).


Baca Juga: Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Melaju Kencang

Stanley juga mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang masih menjadi perhatian MUF terkait pembiayaan kendaraan listrik, di antaranya prediksi harga bekas atau penjualan kembali kendaraan listrik.

"Karena ini adalah produk baru yang belum memiliki historikal nilai pasar bekasnya," kata Stanley.

Kemudian ada tantangan perkembangan teknologi kendaraan listrik yang sampai saat ini masih terus berkembang pesat, khususnya terkait teknologi baterai. Sehingga life cycle dari berbagai teknologi kendaraan listrik masih sulit untuk diproyeksikan.

Baca Juga: Pembiayaan Modal Kerja MUF hingga September 2023 Capai Rp 584,3 Miliar

Infrastruktur penunjang pengisian baterai yang merupakan kebutuhan pokok penetrasi perkembangan kendaraan listrik juga belum memadai.

"Konsistensi kebijakan pemerintah terkait kendaraan listrik, termasuk subsidi harga yang hari ini sedang berjalan," tambah Stanley.

Stanley menambahkan bagaimanapun setiap kebijakan termasuk efektivitas implementasi dan konsistensinya akan berpengaruh langsung terhadap industri kendaraan listrik.

"Sehingga pada akhirnya akan berpengaruh juga ke industri pembiayaan kendaraan listrik," ungkap dia.

Baca Juga: Hingga Akhir Tahun, MUF Targetkan Pembiayaan Baru Rp 21,7 Triliun

Sebagai informasi, MUF telah menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp 56,1 miliar per September 2023. Sebagian besar dari jumlah tersebut didominasi oleh mobil. Sedangkan untuk motor listrik sudah tersalurkan sebesar Rp 2,7 miliar atau sebanyak 102 unit.

Stanley mengungkapkan bahwa nilai pembiayaan kendaraan listrik masih di bawah 1% jika dibandingkan dengan total pembiayaan yang telah disalurkan MUF.

“Sampai dengan September 2023, MUF telah menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp 14,9 triliun,” ujar Stanley.

Dia juga menegaskan bahwa di tahun ini MUF belum menetapkan target spesifik untuk penyaluran pembiayaan kendaraan listrik. Sebab sejauh ini perusahaannya tersebut masih terus memantau perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, dengan terus meyakini bahwa akan terus bertumbuh secara signifikan.

Walau belum menargetkan nilai tertentu, MUF telah menyiapkan berbagai produk dan program pembiayaan untuk kendaraan listrik. Salah satu program yang dimaksud Stanley adalah kolaborasi pemasaran kendaraan listrik dengan induk perusahaan yakni Bank Mandiri, untuk menjangkau nasabah dan karyawan dari dalam Bank Mandiri Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati