Pembiayaan konsumen sokong kinerja multifinance



JAKARTA. Pembiayaan konsumen memang tumbuh melambat tahun ini. Meski begitu, beberapa perusahaan multifinance masih mampu mencatat kinerja bagus sepanjang kuartal III-2013.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) misalnya, mengucurkan pembiayaan baru mencapai Rp 8,61 triliun atau naik 48% dibandingkan periode sama tahun lalu. Porsinya didominasi pembiayaan mobil baru sebesar 86%, dan sisanya mobil bekas 12% serta sepeda motor 2%. Sedangkan outstanding pembiayaan konsumen MTF mencapai Rp 14,7 triliun per September lalu.

Peningkatan pembiayaan ini mendorong pendapatan MTF tumbuh hingga 40%. Sedangkan laba tumbuh 65% menjadi Rp 135 miliar. "Target laba kami di akhir tahun Rp 150 miliar, dan optimistis tercapai," kata Harjanto Tjitohardjojo, Direktur MTF, Selasa (29/10) lalu.


Demi mencapai target itu, MTF menambah delapan cabang tahun ini, sehingga total ada 76 cabang. Sementara modal mereka kian tebal dari Rp 494 miliar di kuartal III 2012 menjadi Rp 647 miliar pada akhir September lalu. Penambahan modal ini didapatkan dari laba ditahan.

Anton Herdianto, Direktur MTF menyatakan, kenaikan bunga tidak berimbas besar terhadap pembiayaan. Pada September lalu, MTF menaikkan bunga dua kali, masing-masing 0,5% sehingga bunganya saat ini sekitar 4,99%.

PT HD Finance juga mencetak pertumbuhan pembiayaan baru konsumer. "Tumbuh sekitar 7,6%," kata Evy Indahwaty, Direktur Utama HD Finance. Sampai saat ini, pembiayaan baru mencapai Rp 1 triliun. Perusahaan ini membidik target pembiayaan Rp 1,5 triliun sepanjang tahun ini. Jumlahnya lebih tinggi 25% dibandingkan tahun lalu.

Meski begitu, pertumbuhan pembiayaan baru itu belum berimbas pada kinerja kuartal III-2013 HD Finance. Dalam laporan keuangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan pembiayaan motor milik Grup Trakindo ini mengalami penyusutan laba hingga 49% menjadi Rp 8,22 miliar akibat pendapatan turun dan beban bunga naik.

Toh, Evy masih optimistis perusahaan ini bisa mencapai target 2013 dengan menggenjot aktivitas pemasaran. Misalnya, membuat program menarik untuk konsumen dan diler, serta meningkatkan layanan. "Dalam setahun terakhir, kami juga melakukan diversifikasi produk ke motor bekas," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia