JAKARTA. Layanan pembiayaan digital berangsur-angsur tak hanya menjadi pelengkap saja. Namun layanan ini juga bisa menjadi pendongkrak kinerja. Karena itu, beberapa perusahan pembiayaan mulai serius menggarap layanan via digital. PT Home Credit Indonesia, salah satu multifinance yang telah menggarap bisnis pembiayaan lewat digital mengakui, layanan baru itu cukup menguntungkan. Hal ini terlihat dari kinerja Home Credit di semester I tahun ini. Total pembiayaan yang disalurkan naik tiga kali lipat menjadi Rp 2,1 triliun dari periode sama 2016 senilai Rp 702 miliar. Dari total pembiayaan tersebut, paling banyak berupa pembiayaan telepon selular dengan porsi 76%, lalu kredit elektronik 14% dan sisanya pembiayaan furnitur.
Pembiayaan lewat dunia maya mulai marak
JAKARTA. Layanan pembiayaan digital berangsur-angsur tak hanya menjadi pelengkap saja. Namun layanan ini juga bisa menjadi pendongkrak kinerja. Karena itu, beberapa perusahan pembiayaan mulai serius menggarap layanan via digital. PT Home Credit Indonesia, salah satu multifinance yang telah menggarap bisnis pembiayaan lewat digital mengakui, layanan baru itu cukup menguntungkan. Hal ini terlihat dari kinerja Home Credit di semester I tahun ini. Total pembiayaan yang disalurkan naik tiga kali lipat menjadi Rp 2,1 triliun dari periode sama 2016 senilai Rp 702 miliar. Dari total pembiayaan tersebut, paling banyak berupa pembiayaan telepon selular dengan porsi 76%, lalu kredit elektronik 14% dan sisanya pembiayaan furnitur.