JAKARTA. Tahun kuda kayu sepertinya tahun penuh keberuntungan bagi PT BFI Finance Tbk. Tengok saja, di tengah perlambatan pertumbuhan pembiayaan seperti diprediksi pelaku industri, emiten dengan kode BFIN ini masih mampu membukukan peningkatan pendapatan. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan Keterbukaan Informasi, perseroan mencatat kenaikan pendapatan sebanyak 24% (year on year) atau menjadi Rp 531,9 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Kontribusi terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp 340,5 miliar. Sayangnya, beban perusahaan yang fokus pada pembiayaan konsumen tersebut juga terkerek 30% atau lebih tinggi ketimbang pendapatannya. Sehingga, laba bersih (berjalan) yang dikantongi perseroan juga cuma naik tipis 5%, yakni dari Rp 123,1 miliar menjadi sebesar Rp 130,2 miliar.
Pembiayaan melaju, pendapatan BFI Finance melesat
JAKARTA. Tahun kuda kayu sepertinya tahun penuh keberuntungan bagi PT BFI Finance Tbk. Tengok saja, di tengah perlambatan pertumbuhan pembiayaan seperti diprediksi pelaku industri, emiten dengan kode BFIN ini masih mampu membukukan peningkatan pendapatan. Tak tanggung-tanggung, berdasarkan Keterbukaan Informasi, perseroan mencatat kenaikan pendapatan sebanyak 24% (year on year) atau menjadi Rp 531,9 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Kontribusi terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp 340,5 miliar. Sayangnya, beban perusahaan yang fokus pada pembiayaan konsumen tersebut juga terkerek 30% atau lebih tinggi ketimbang pendapatannya. Sehingga, laba bersih (berjalan) yang dikantongi perseroan juga cuma naik tipis 5%, yakni dari Rp 123,1 miliar menjadi sebesar Rp 130,2 miliar.