Pembiayaan melejit, laba BNI Syariah naik 15,44%



JAKARTA. Tahun 2013 merupakan tahun penuh berkah bagi BNI Syariah. Anak usaha Bank BNI ini mencatatkan laba sebesar Rp 117,6 miliar, naik 15,44% dari tahun sebelumnya. Kenaikan pembiayaan menjadi mesin pencetak laba BNI Syariah. Tahun lalu, pembiayaan BNI Syariah menembus Rp 11,2 triliun, atau melejit 47,3% ketimbang realisasi tahun sebelumnya yang berkisar Rp 7,6 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan terutama ditopang oleh segmen konsumer, seperti griya yang tercatat naik 35%. Porsi segmen konsumer, termasuk dana talangan haji, menyumbang 55,4% terhadap total pembiayaan. Selanjutnya, segmen pembiayaan ritel, komersial maupun usaha kecil dan menengah (UKM) yang tumbuh 76,68%. Pembiayaan ritel menyumbang 20,7%, disusul komersial 12,5%, mikro 7,8% dan kartu pembiayaan 3,6%.

"Ke depan, perseroan akan meningkatkan kontribusi segmen produktif, baik komersial maupun ritel, serta mikro. Ini sejalan dengan arah pengembangan menjadi bank komersial sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI)," ujar Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, Kamis (27/2).


Kencangnya laju pembiayaan turut meningkatkan aset. Hingga akhir tahun 2013 lalu, aset BNI Syariah terkerek 38,2% menjadi Rp 14,7 triliun. Berbekal kinerja prima, BNI Syariah memasuki tahun 2014 dengan percaya diri. BNI Syariah membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 29,6%.

Dibandingkan prestasi tahun 2013, target ini lebih rendah. Kendati demikian, target itu diklaim lebih optimistis ketimbang target industri perbankan syariah yang berkisar 20% - 25%. "Target itu akan ditopang oleh pembiayaan konsumer, sembari meningkatkan pembiayaan komersial," ujar Dinno.

Adapun, untuk dana pihak ketiga (DPK), BNI Syariah mematok pertumbuhan sebesar 41% atau lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang berkisar 27%. Peningkatan DPK akan ditopang oleh masuknya dana setoran haji dari bank konvensional ke bank syariah. Perkiraan Dinno, BNI Syariah bakal menerima limpahan dana haji sebesar Rp 500 miliar dari sang induk, Bank BNI.

Imam T Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah menuturkan, dana setoran ibadah haji berpotensi membengkak hingga Rp 3 triliun. "Masuknya dana haji ini bisa menyeret rasio likuiditas (FDR) BNI Syariah di bawah 90%," terang dia. Akibat lonjakan pembiayaan, FDR BNI Syariah bengkak dari posisi 84,99% menjadi 97,86% di akhir tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina