KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan pembiayaan utang pada Januari 2021 melonjak 143% year on year (yoy). Meski tumbuh tinggi, otoritas fiskal memastikan ke depan bisa menekan penerbitan utang dengan memanfaatkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) 2021. Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencatat realisasi pembiayaan utang pada bulan lalu sebesar Rp 165,8 triliun. Angka tersebut meningkat Rp 97,6 dari posisi di periode sama tahun lalu senilai Rp 68,2 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan realisasi pembiayaan utang meningkat signifikan karena perbedaan defisit APBN Tahun Anggaran 2020 dan APBN Tahun Anggaran 2021. Sebelum pandemi virus corona, outlook defisit APBN 2020 sebesar 1,76% terhadap produk domestik bruto (PDB). Sehingga issue SBN utang neto masih rendah.
Pembiayaan melonjak 143%, SILPA 2021 diyakini bisa kendalikan utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan pembiayaan utang pada Januari 2021 melonjak 143% year on year (yoy). Meski tumbuh tinggi, otoritas fiskal memastikan ke depan bisa menekan penerbitan utang dengan memanfaatkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) 2021. Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencatat realisasi pembiayaan utang pada bulan lalu sebesar Rp 165,8 triliun. Angka tersebut meningkat Rp 97,6 dari posisi di periode sama tahun lalu senilai Rp 68,2 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan realisasi pembiayaan utang meningkat signifikan karena perbedaan defisit APBN Tahun Anggaran 2020 dan APBN Tahun Anggaran 2021. Sebelum pandemi virus corona, outlook defisit APBN 2020 sebesar 1,76% terhadap produk domestik bruto (PDB). Sehingga issue SBN utang neto masih rendah.