JAKARTA. Potensi bisnis mikro yang sangat besar terus menarik perhatian industri perbankan. Tidak hanya bank umum konvensional, bank syariah pun mulai ikut merasakan kue manis bisnis mikro. Salah satunya BCA Syariah. Anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini pun berhasil memperbesar pembiayaan mikro. John Kosasih, Wakil Presiden Direktur BCA Syariah mengaku, pihaknya membukukan pertumbuhan pembiayaan mikro secara signifikan. "Per April 2015, outstanding pembiayaan mikro kami mencapai Rp 148 miliar dari periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 694 juta," ucap John kepada KONTAN, Selasa (19/5). Jika mengacu angka itu, maka pertumbuhan pembiayaan mikro BCA Syariah mencapai 21.225%. Meski tumbuh tinggi, John mengaku kontribusi pembiayaan mikro masih sekitar 6% dari total portofolio pembiayaan BCA Syariah. Tapi, John bilang, porsi pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) BCA Syariah sudah mencapai 24,6% atau sudah berada di atas ketentuan dengan kualitas yang terjaga. John menuturkan, level non performing finance (NPF) pembiayaan UMKM BCA Syariah terjaga di level 0,3%. "Secara umum, pembiayaan UMKM kami tumbuh di atas industri pada kisaran 58,3%," ucap John. Ke depan, John berpendapat, potensi segmen mikro di tanah air masih sangat besar dan membutuhkan dukungan perbankan untuk berkembang. "Perbankan harus mendorong percepatan pertumbuhan sektor mikro guna membantu pemerintah menggalakkan sektor UMKM," imbuh John. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pembiayaan mikro BCA Syariah capai Rp 148 miliar
JAKARTA. Potensi bisnis mikro yang sangat besar terus menarik perhatian industri perbankan. Tidak hanya bank umum konvensional, bank syariah pun mulai ikut merasakan kue manis bisnis mikro. Salah satunya BCA Syariah. Anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini pun berhasil memperbesar pembiayaan mikro. John Kosasih, Wakil Presiden Direktur BCA Syariah mengaku, pihaknya membukukan pertumbuhan pembiayaan mikro secara signifikan. "Per April 2015, outstanding pembiayaan mikro kami mencapai Rp 148 miliar dari periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 694 juta," ucap John kepada KONTAN, Selasa (19/5). Jika mengacu angka itu, maka pertumbuhan pembiayaan mikro BCA Syariah mencapai 21.225%. Meski tumbuh tinggi, John mengaku kontribusi pembiayaan mikro masih sekitar 6% dari total portofolio pembiayaan BCA Syariah. Tapi, John bilang, porsi pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) BCA Syariah sudah mencapai 24,6% atau sudah berada di atas ketentuan dengan kualitas yang terjaga. John menuturkan, level non performing finance (NPF) pembiayaan UMKM BCA Syariah terjaga di level 0,3%. "Secara umum, pembiayaan UMKM kami tumbuh di atas industri pada kisaran 58,3%," ucap John. Ke depan, John berpendapat, potensi segmen mikro di tanah air masih sangat besar dan membutuhkan dukungan perbankan untuk berkembang. "Perbankan harus mendorong percepatan pertumbuhan sektor mikro guna membantu pemerintah menggalakkan sektor UMKM," imbuh John. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News