Pembiayaan Mobil Bekas Bisa Naik 20%



JAKARTA. Permintaan pembiayaan mobil bekas di Tanah Air mungkin akan melonjak pada triwulan pertama tahun ini. Penyebabnya adalah kebijakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) menaikkan harga jual mobil baru.


Direktur Utama PT Artha Prima Finance, Junus Elim Leatemia, menegaskan, kenaikan harga mobil baru di awal tahun ini ikut mempengaruhi permintaan pembiayaan mobil bekas. "Pengaruhnya memang sesaat, sekitar dua hingga tiga bulan ke depan," kata Junus, kemarin (6/1).

Junus memprediksi, dalam tiga bulan ke muka, permintaan pembiayaan mobil bekas naik sebesar 20% dibandingkan rata-rata pembiayaan di bulan-bulan sebelumnya. "Setelah itu, kondisi akan kembali normal," tambahnya.

Alasan Junus, kenaikan harga mobil baru juga akan diikuti oleh kenaikan harga mobil bekas. "Kenaikan harga mobil bekas biasanya separuh dari yang baru," katanya.

Dia menjelaskan, kenaikan permintaan pembiayaan mobil bekas lebih disebabkan kepanikan konsumen. Mereka menganggap harga mobil menjadi terlalu mahal setelah kenaikan ini, sehingga akan menurunkan minat pembelian mobil baru.

Pendapat senada diungkapkan Rudyanto Somawihardjama, Direktur utama PT Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS Finance). Dia bilang, permintaan mobil bekas meningkat karena konsumen mengukur tingkat kemampuan pembelian mobil baru. "Ini hanya bermain dengan persepsi pelanggan," ujarnya.

Sebenarnya masyarakat sudah bisa menerima kenaikan harga mobil di tahun ini. Apalagi, pendapatan masyarakat juga cenderung meningkat. "Jadi tidak masalah, mereka hanya syok," ujar Rudyanto.

Itu sebabnya, sambung Rudyanto, tahun ini SMS Finance tetap meningkatkan target pembiayaannya. Di 2010, perusahaan leasing itu menargetkan pembiayaan mobil baru bisa mencapai Rp 2 triliun atau naik 84% dibandingkan pembiayaan baru di tahun lalu yang hanya Rp 1,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar