Pembiayaan Modal Kerja Sejumlah Multifinance Catatkan Kinerja Positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance berhasil mencatatkan kinerja positif pembiayaan modal kerja. Salah satunya PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance).

Terkait hal itu, Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan hingga November 2023, perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan modal kerja sebesar Rp 539 miliar.

"Nilai itu meningkat 4% Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 520 miliar," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).


Cincin menerangkan penyebab pertumbuhan tersebut dipicu tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif baik serta tingkat inflasi yang terkendali sehingga turut serta dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan modal kerja. 

Baca Juga: Adira Finance Catatkan Pembiayaan Modal Kerja Rp 1,1 Triliun hingga November 2023

"Selain itu, perusahaan terus berusaha memberikan kemudahan dengan kehadiran aplikasi Kawan serta terus memperluas wilayah pemasaran untuk mempermudah akses masyarakat terhadap kebutuhan finansial," katanya.

Cincin menyampaikan hingga September 2023, perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan modal kerja sebesar Rp 435 miliar. Adapun pembiayaan modal kerja berkontribusi sebesar 10% terhadap total pembiayaan perusahaan. Adapun perusahaan memproyeksikan pembiayaan modal kerja hingga Desember 2023 akan mencapai Rp 575 miliar.

Sama halnya dengan WOM Finance, CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) juga mencatatkan kinerja positif pembiayaan modal kerja. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyebut pembiayaan modal kerja perusahaan tercatat sebesar Rp 1,23 triliun hingga November 2023.

"Nilai itu tumbuh 17% Year on Year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,05 triliun," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).

Menurut Ristiawan, pertumbuhan tersebut dipicu kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan akan modal untuk kegiatan produktif terus meningkat, khususnya menjelang akhir tahun. Dia bilang rata-rata penyaluran pembiayaan modal kerja CNAF digunakan untuk kegiatan usaha atau kegiatan yang bersifat produktif.

Ristiawan menerangkan kontribusi pembiayaan modal kerja hingga November mencapai 16% dari total piutang pembiayaan CNAF yang sebesar Rp 7,81 triliun. Adapun sampai akhir November 2023, total piutang pembiayaan CNAF meningkat 30%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,97 triliun. 

Baca Juga: Hingga November 2023, Penyaluran Pembiayaan Modal Kerja WOM Finance Capai Rp 539 M

Ristiawan menyampaikan sepanjang tahun ini, CNAF menargetkan pembiayaan modal kerja sebesar Rp 1,25 triliun.

"Adapun pada tahun depan CNAF optimistis menargetkan pembiayaan modal kerja sebesar Rp 1,74 triliun atau tumbuh 38%, jika dibandingkan target 2023 yang senilai Rp 1,25 triliun," kata Ristiawan.

Di sisi lain, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyatakan hingga November 2023, pembiayaan modal kerja perusahaan tercatat sebesar Rp 1,1 triliun. 

"Pembiayaan modal kerja hingga November 2023 didominasi oleh multipurpose loan," ucap Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani kepada Kontan.co.id, Selasa (19/12).

Sementara itu, Gani menyampaikan Adira Finance menargetkan pembiayaan baru secara keseluruhan dapat tumbuh sekitar 25%-30% pada tahun ini. Adapun pada tahun depan diperkirakan bisa tumbuh 13%-15% dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5% Year on Year (YoY).

Baca Juga: Akan Akuisisi Dua Multifinance, Kinerja BTPN Diramal Bakal Makin Positif

Gani menyebut Adira Finance telah menerapkan beberapa strategi untuk dapat mendorong pembiayaan baru perusahaan ke depannya, termasuk pembiayaan investasi. Adapun beberapa strategi itu, yakni perusahaan akan memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif melalui diversifikasi produk serta menyediakan berbagai program penjualan yang menarik bagi pelanggan.

"Selain itu, memperluas jaringan ke bisnis non otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, seperti seperti produk multiguna, durables, dan lainnya," katanya.

Gani menyampaikan strategi lainnya, yakni terus mengembangkan digitalisasi di dalam perusahaan dan ekosistem, seperti melakukan proses digital serta berinvestasi dalam bisnis digital. Ditambah melanjutkan fokus terhadap customer dengan meningkatkan pelayanan, menawarkan produk yang beragam, dan memberikan customer loyalty program. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .