JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira) sepertinya harus legowo dengan pencapaian tahun lalu. Total penyaluran pembiayaannya cuma naik 6% menjadi sebesar Rp 48,3 triliun. Padahal, pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat perseroan mencapai 17%. Kenapa, ya? Selidik punya selidik, ternyata, pembiayaan sepeda motor Adira Finance jalan di tempat. Adapun, total sepeda motor yang dibiayai perseroan tahun lalu sebanyak 1,7 unit. “Angka ini sama persis dengan realisasi tahun lalu,” ujar I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, Rabu (12/2). Maklumlah, sambung dia, aturan batas minimum uang muka (down payment) mulai berlaku. Selain itu, Bank Indonesia terus mengerek suku bunga acuan (BI rate) yang mengakibatkan biaya dana semakin bengkak. Walhasil, bunga kredit untuk booking baru lebih tinggi ketimbang kontrak sebelumnya.
Pembiayaan motor Adira Finance jalan di tempat
JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira) sepertinya harus legowo dengan pencapaian tahun lalu. Total penyaluran pembiayaannya cuma naik 6% menjadi sebesar Rp 48,3 triliun. Padahal, pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat perseroan mencapai 17%. Kenapa, ya? Selidik punya selidik, ternyata, pembiayaan sepeda motor Adira Finance jalan di tempat. Adapun, total sepeda motor yang dibiayai perseroan tahun lalu sebanyak 1,7 unit. “Angka ini sama persis dengan realisasi tahun lalu,” ujar I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, Rabu (12/2). Maklumlah, sambung dia, aturan batas minimum uang muka (down payment) mulai berlaku. Selain itu, Bank Indonesia terus mengerek suku bunga acuan (BI rate) yang mengakibatkan biaya dana semakin bengkak. Walhasil, bunga kredit untuk booking baru lebih tinggi ketimbang kontrak sebelumnya.