Pembiayaan Multifinance Lewat Kanal Digital Terus Digenjot



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan mulai berlomba mengembangkan layanan digital serta makin berani merogoh kocek dalam untuk melakukan investasi di sektor digital dalam mendorong pembiayaan. 

Seperti diketahui, era digital semakin melekat dalam mengubah gaya kehidupan masyarakat di Indonesia, persaingan yang makin kompetitif dan kian beragamnya permintaan dari konsumen mendorong setiap perusahaan pembiayaan memikirkan langkah strategis untuk dapat tetap tumbuh dan bertahan di era digital ini.

Misalnya, Mandiri Utama Finance (MUF) yang mencatatkan volume pembiayaan secara digital year to date (ytd) per Mei 2022 sebesar Rp 800 miliar. MUF juga  menargetkan pembiayaan sampai akhir tahun untuk platform digital adalah Rp 1,7 triliun.


Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja menjelaskan, digitalisasi di multifinance saat ini terus berkembang antara lain digitalisasi proses untuk mempercepat proses kredit dan juga channel digital untuk memberikan kemudahan bagi calon konsumen.

Baca Juga: Multifinance Mulai Tancap Gas Tingkatkan Biaya Operasional

"Untuk saat ini channel digital terus kami kembangkan dan saat ini mencapai 13% dari total penjualan," kata Stanley kepada kontan.co.id, Selasa (7/6).

Dalam menggenjot pembiayaan dari platform digital, MUF mengaku akan terus mengembangkan channel digital yang dimiliki yaitu MUF MOAS (Muf Online Autoshow) antara lain dengan  fasilitas approval kredit cepat, virtual showroom dan berbagai fitur inovatif lainnya.

Disamping itu juga dengan berbagai program promo menarik seperti bunga ringan mulai 2,38%, tenor sd 7 tahun dan bonus perlindungan darurat 24 jam.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga melihat perkembangan digitalisasi di Multifinance semakin agresif dan maju, banyak multifinance mulai menyediakan layanan penjualan sampai dengan kemudahan pelayanan nasabah melalui digital.

"Kalau di MTF, kami bergabung dengan Induk perusahaan (Bank Mandiri) untuk memanfaatkan channel digital seperti Livin'Bank Mandiri untuk menjadi channel jualan produk kami. Kami juga memiliki channel jualan yang bekerjasama dengan beberapa channel digital  seperti Tokopedia, Shopee, dan lain-lain," terang  Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis.

Untuk angka pembiayaan melalui digital menurut William masih kecil sekali, yaitu di bawah 5%.

"Kami masih terus berusaha melakukan selling sekaligus edukasi kepada konsumen agar bisa meyakini pembelian mobil melalui kredit digital itu mudah, murah dan aman," kata William.

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto juga menyebut, perkembangan digitalisasi memang memerlukan waktu, seiring dengan perubahan Perilaku/Behavior Masyarakat. Menurutnya, digitalisasi bisa dilakukan saat akusisi bisnis, bisa juga saat proses ataupun saat merawat customer.

Untuk akuisisi, Harjanto mengaku, di pembiayaan mobil bekas Clipan cukup berpengaruh dengan adanya platform digital seperti OLX, Carsome, dan lain. Walaupun secara portofolio platform digital masih kecil, tapi pihaknya yakin kedepan akan berpengaruh.

"Untuk itu Clipan berkolaborasi dengan platform digital tersebut untuk mengakusisi bisnis pembiayaan UsedCar. Di pembiayaan Mobil baru juga sama, walau portofolio akusisi digital masih kecil dibanding UsedCar.

Baca Juga: Rasio Kredit Macet Multifinance Stabil di Level 2%

Clipan sudah membuka online store di Blibli. Sudah ada yang transaksi tapi masih kecil," jelasnya.

Untuk itu kata Harjanto, digitalisasi proses memang di perlukan karena customer ingin proses lebih cepat. Untuk itu Clipan Finance sudah project OCR dan lanjut dengan Credit Engine agar verifikasi kredit jauh lebih cepat dengan digitalisasi.

Untuk realisasi pembiayaan melalui kerjasama platform digital di Clipan Finance saat ini sudah mencapai Rp 50 miliar dari total pembiayaan Rp 600 miliar atau sekitar 8%. Sementara hingga akhir tahun, Clipan menargetkan untuk pembiayaan baru mencapai Rp 6 triliun. Sementara digitalisasi di targetkan meningkat 8%.

"Dan di tahun 2023 baru ditingkatkan ke 10% untuk digitalnya," kata Harjanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi