JAKARTA. Pelambatan ekonomi dan kenaikan suku bunga acuan alias BI rate mulai berdampak pada kinerja perusahaan pembiayaan. Penyaluran kredit industri multifinance mulai melambat. Mengutip data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), total outstanding pembiayaan industri multifinance per Oktober 2013 sebesar Rp 338,35 triliun. Jumlah tersebut menurun 3,82% ketimbang September 2012 sebesar Rp 339,65 triliun. Data tersebut menunjukkan, pembiayaan baru di September 2013 lebih besar ketimbang Oktober 2013. Dengan kata lain, pelunasan pembiayaan konsumen pada Oktober 2013 lebih cepat ketimbang pembiayaan baru. Penurunan pembiayaan terjadi pada kegiatan sewa guna usaha. Per Oktober 2013, pembiayaan sewa guna usaha menurun 3,01% menjadi Rp 113,25 triliun ketimbang September 2013 Rp 116,66 triliun.
Pembiayaan multifinance mulai lambat
JAKARTA. Pelambatan ekonomi dan kenaikan suku bunga acuan alias BI rate mulai berdampak pada kinerja perusahaan pembiayaan. Penyaluran kredit industri multifinance mulai melambat. Mengutip data Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), total outstanding pembiayaan industri multifinance per Oktober 2013 sebesar Rp 338,35 triliun. Jumlah tersebut menurun 3,82% ketimbang September 2012 sebesar Rp 339,65 triliun. Data tersebut menunjukkan, pembiayaan baru di September 2013 lebih besar ketimbang Oktober 2013. Dengan kata lain, pelunasan pembiayaan konsumen pada Oktober 2013 lebih cepat ketimbang pembiayaan baru. Penurunan pembiayaan terjadi pada kegiatan sewa guna usaha. Per Oktober 2013, pembiayaan sewa guna usaha menurun 3,01% menjadi Rp 113,25 triliun ketimbang September 2013 Rp 116,66 triliun.