Pembiayaan Multiguna Adira Finance Mencapai Rp 5,9 Triliun Hingga Oktober 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan kinerja positif dalam pembiayaan multiguna. Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan pembiayaan multiguna hingga Oktober 2023 mencapai Rp 5,9 triliun.

"Pencapaian itu mengalami kenaikan sebesar 37% year on year (YoY), jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (24/11).

Made mengungkapkan pembiayaan multiguna berkontribusi sekitar 17% dari total keseluruhan pembiayaan baru Adira Finance.


Sementara itu, Made berharap pembiayaan multiguna bisa tetap bertumbuh pada tahun depan meski ada tahun politik dan tren kenaikan suku bunga Bank Indonesia. Salah satunya dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun depan yang masih di atas 5% dan daya beli diperkirakan tetap baik.

Baca Juga: FIF Catat Pembiayaan Multiguna Capai Rp 10 Triliun hingga Oktober 2023

Meskipun demikian, dia menyebut tantangan tren kenaikan suku bunga BI dan tahun politik juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, dia bilang Adira Finance telah menerapkan beberapa strategi untuk dapat mendorong pembiayaan baru perusahaan.

Adapun beberapa strategi tersebut, di antaranya Adira Finance akan memperkuat dan meraih pangsa pasar di bisnis otomotif melalui diversifikasi produk dan menyediakan berbagai program penjualan yang menarik bagi nasabah. Selain itu, memperluas jaringan ke bisnis non-otomotif dengan terus melakukan diversifikasi produk yang ditawarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, seperti produk multiguna, durables, dan lainnya.

"Ditambah terus mengembangkan digitalisasi, seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dicicilaja.co.id dan lain-lain. Melanjutkan fokus terhadap customer centric dengan meningkatkan pelayanan, menawarkan produk yang beragam, dan memberikan program konsumen loyal," kata Made.

Baca Juga: Adira Finance Hadir di GIIAS 2023 Bandung,Komitmen Majukan Industri Otomotif di Jabar

Made juga menyampaikan hingga September 2023, non performing financing (NPF) perusahaan masih terjaga di sekitar 2%. Dia pun menyebut perusahaan berusaha untuk menjaga kualitas aset dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang diterapkan dengan hati-hati.

Made mengatakan pada tahun ini, Adira Finance menargetkan pembiayaan baru secara keseluruhan dapat tumbuh sekitar 25% hingga 30%, dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat sekitar 5% YoY didukung oleh peningkatan konsumsi Masyarakat, sektor pariwisata, dan kinerja ekspor yang cukup baik. 

Mengenai target bisnis pada 2024, Made mengungkapkan perusahaan saat ini masih dalam proses finalisasi dan tentunya akan mempertimbangkan proyeksi kondisi ekonomi tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati