JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah hingga Juni 2015 berbanding terbalik dengan sang induk PT BNI Tbk. Jika laba BNI menurun, profitabilitas BNI Syariah malah naik 50,33% menjadi Rp 99,94 miliar. Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah menyampaikan, salah satu pendorong pertumbuhan laba di semester satu disumbang dari upaya mempertahankan efisiensi di segenap bidang. Buktinya, biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik tipis. "Dari 90,36% menjadi 90,39%," ujar Dinno dalam keterangan tertulis, Jumat (31/7). Selain itu, BNI Syariah mencatat pembiayaan naik sebesar 25,24% menjadi Rp 16,74 triliun dari Rp 13,37 triliun. Pertumbuhan penghimpunan dana masyarakat juga naik sebesar 28,22% dari Rp 13,51 triliun menjadi Rp 17,32 triliun. Walhasil total aset BNI Syariah tumbuh sebesar 20,19% dari Rp 17,35 triliun menjadi Rp 20,85 triliun.
Pembiayaan naik, laba BNI Syariah tumbuh 50%
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah hingga Juni 2015 berbanding terbalik dengan sang induk PT BNI Tbk. Jika laba BNI menurun, profitabilitas BNI Syariah malah naik 50,33% menjadi Rp 99,94 miliar. Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah menyampaikan, salah satu pendorong pertumbuhan laba di semester satu disumbang dari upaya mempertahankan efisiensi di segenap bidang. Buktinya, biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik tipis. "Dari 90,36% menjadi 90,39%," ujar Dinno dalam keterangan tertulis, Jumat (31/7). Selain itu, BNI Syariah mencatat pembiayaan naik sebesar 25,24% menjadi Rp 16,74 triliun dari Rp 13,37 triliun. Pertumbuhan penghimpunan dana masyarakat juga naik sebesar 28,22% dari Rp 13,51 triliun menjadi Rp 17,32 triliun. Walhasil total aset BNI Syariah tumbuh sebesar 20,19% dari Rp 17,35 triliun menjadi Rp 20,85 triliun.