Pembiayaan Optimis Elektronik Naik



JAKARTA. Perusahaan pembiayaan memperkirakan pembelian peralatan elektronik tahun depan bakal meningkat. Merekapun optimistis pembiayaan untuk barang elektronik bakal ikut meningkat.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Dennis Firmansyah, Kamis (19/10), menyatakan, banyak konsumen yang saat ini tidak mau membayar tunai dan lebih suka mengangsur. "Karena barang elektronik bukan barang pokok, jadi orang berpikir tidak perlu untuk membayar tunai," jelasnya, Kamis (19/11).

Konsep pemikiran masyarakat terhadap barang elektronik juga mulai berubah. "Kalau dahulu, orang hanya ingin memiliki barang. Tapi sekarang, mereka juga ingin untuk menikmati," kata Dennis.


Pertimbangan lain yang mendorong optimisme bisnis pembiayaan elektronik bakal meningkat adalah proyeksi ekonomi Indonesia tahun depan akan tumbuh 5,5%. Ramalan pertumbuhan ekonomi sebesar ini tentu berdampak positif terhadap industri pembiayaan. Namun, Dennis belum bisa memastikan berapa besar pertumbuhan bisnis pembiayaan elektronik tahun depan.

Presiden Direktur PT Federal International Finance (FIF) Suhartono juga yakin bisnis pembiayaan barang elektronik di 2010 akan lebih bergairah dibandingkan dengan tahun ini.

Suhartono juga optimistis ekonomi Indonesia tahun depan akan membaik, sehingga daya beli masyarakat akan meningkat. "Kebutuhan barang elektronik bakal semakin meningkat. Kalau sudah memiliki rumah, pasti membutuhkan isinya seperti barang elektronik," ujar Suhartono.

FIF telah memasang target penyaluran pembiayaan baru untuk barang elektronik sepanjang tahun depan berkisar Rp 1,2 triliun-Rp 1,5 triliun. Target ini naik 30%-60% dibandingkan dengan target tahun ini, yang sebesar Rp 900 miliar. "Bisnis kredit elektronik FIF terus meningkat, tahun 2009 sudah mendekati Rp 900 miliar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan