JAKARTA. Penyaluran dana Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk pembiayaan alias kredit pemilikan rumah (KPR) melalui perusahaan pembiayaan masih minim. Sepanjang semester I 2012, multifinance hanya menyerap 9% dari total penyaluran SMF. Penyebabnya, multifinance yang menyalurkan KPR masih sedikit dan dari sisi bunga kalah bersaing dengan di perbankan. Sepanjang semester I-2012 ini, total penyaluran pembiayaan SMF ke multifinance hanya Rp 11,83 miliar atau 9% dari total pembiayaan. Jumlah itu hanya mengalir ke tiga perusahaan multifinance, yakni PT MNC Finance, PT Ciptadana Multifinance, dan PT Finansia Multifinance. "Hanya sedikit multifinance yang tertarik berbisnis KPR, mungkin karena pembiayaan rumah butuh jangka waktu panjang dan pendanaan yang kuat," kata Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF, beberapa waktu lalu. Sutomo, Direktur SMF, menyebutkan komposisi penyaluran pembiayaan ke MNC Finance hanya Rp 7,12 miliar. Lalu ke Finansia Multifinance Rp 4,25 miliar dan Ciptadana Financia Rp 460 juta.
Pembiayaan perumahan masih minim
JAKARTA. Penyaluran dana Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk pembiayaan alias kredit pemilikan rumah (KPR) melalui perusahaan pembiayaan masih minim. Sepanjang semester I 2012, multifinance hanya menyerap 9% dari total penyaluran SMF. Penyebabnya, multifinance yang menyalurkan KPR masih sedikit dan dari sisi bunga kalah bersaing dengan di perbankan. Sepanjang semester I-2012 ini, total penyaluran pembiayaan SMF ke multifinance hanya Rp 11,83 miliar atau 9% dari total pembiayaan. Jumlah itu hanya mengalir ke tiga perusahaan multifinance, yakni PT MNC Finance, PT Ciptadana Multifinance, dan PT Finansia Multifinance. "Hanya sedikit multifinance yang tertarik berbisnis KPR, mungkin karena pembiayaan rumah butuh jangka waktu panjang dan pendanaan yang kuat," kata Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF, beberapa waktu lalu. Sutomo, Direktur SMF, menyebutkan komposisi penyaluran pembiayaan ke MNC Finance hanya Rp 7,12 miliar. Lalu ke Finansia Multifinance Rp 4,25 miliar dan Ciptadana Financia Rp 460 juta.