BANDUNG. Bank Muamalat mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) sebesar 47% tahun lalu. Namun pertumbuhan pembiayaan KPR tahun lalu melambat jika dibandingkan tahun 2012.Menurut Firman Sofyan, Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer, Bank Muamalat, hingga Desember 2013, jumlah pembiayaan rumah yang telah disalurkan mencapai Rp 7,8 triliun. "Sedangkan debitur pembiayaan KPR kami sudah mencapai 42.000 orang," kata Firman, di Bandung, beberapa waktu lalu.Dengan demikian pembiayaan KPR mengalami pertumbuhan 47,16% mengingat per Desember 2012, pembiayaan KPR di Bank Muamalat mencapai Rp 5,3 triliun.Firman mengatakan, pembiayaan KPR tahun lalu lebih didominasi dengan cara akad MMQ (musyarakah mutanaqisah) sebesar 70%. Sisanya, barulah 30% dengan akad murabahah. "Pilihan akad MMQ cukup disukai karena uang muka untuk rumah di atas tipe 70 m2 boleh 20%. Sementara di bank konvensional minimal 30%," jelas Firman.Pertumbuhan pembiayaan KPR tahun lalu sendiri melambat jika dibandingkan tahun 2012. Saat itu pembiayaan KPR mengalami pertumbuhan sebesar 65,62% dari posisi tahun 2011 sebesar Rp 3,27 triliun. "Tapi kami optimis pembiayaan ini tetap memiliki potensi berkembang. Mengingat rumah adalah kebutuhan penting bagi nasabah sampai kapanpun," pungkas Firman.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pembiayaan rumah Bank Muamalat melambat
BANDUNG. Bank Muamalat mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah (KPR) sebesar 47% tahun lalu. Namun pertumbuhan pembiayaan KPR tahun lalu melambat jika dibandingkan tahun 2012.Menurut Firman Sofyan, Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer, Bank Muamalat, hingga Desember 2013, jumlah pembiayaan rumah yang telah disalurkan mencapai Rp 7,8 triliun. "Sedangkan debitur pembiayaan KPR kami sudah mencapai 42.000 orang," kata Firman, di Bandung, beberapa waktu lalu.Dengan demikian pembiayaan KPR mengalami pertumbuhan 47,16% mengingat per Desember 2012, pembiayaan KPR di Bank Muamalat mencapai Rp 5,3 triliun.Firman mengatakan, pembiayaan KPR tahun lalu lebih didominasi dengan cara akad MMQ (musyarakah mutanaqisah) sebesar 70%. Sisanya, barulah 30% dengan akad murabahah. "Pilihan akad MMQ cukup disukai karena uang muka untuk rumah di atas tipe 70 m2 boleh 20%. Sementara di bank konvensional minimal 30%," jelas Firman.Pertumbuhan pembiayaan KPR tahun lalu sendiri melambat jika dibandingkan tahun 2012. Saat itu pembiayaan KPR mengalami pertumbuhan sebesar 65,62% dari posisi tahun 2011 sebesar Rp 3,27 triliun. "Tapi kami optimis pembiayaan ini tetap memiliki potensi berkembang. Mengingat rumah adalah kebutuhan penting bagi nasabah sampai kapanpun," pungkas Firman.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News