Pembiayaan Segmen Mobil Bekas Masih Menjadi Andalan Sejumlah Multifinance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah multifinance nampaknya masih mengandalkan pembiayaan pada segmen mobil bekas untuk menggenjot penyaluran pembiayaan di sepanjang tahun ini, kendati secara industri pembiayaan mobil bekas memang terlihat masih mengalami penurunan.

Sebagai gambaran, per Mei 2022 total pembiayaan mobil bekas hanya sebesar Rp 54,61 triliun atau menurun 2,7% secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 56,06 triliun.

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya, yang per Juni 2022 mencatatkan peningkatan pembiayaan pada segmen mobil bekas sebesar 38,5% dari Rp 1,1 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 1,79 triliun pada periode yang sama di tahun 2022 ini.


Baca Juga: Pembiayaan Multiguna Multifinance Masih Melandai

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menyampaikan, pembiayaan pada segmen mobil bekas kemungkinan akan terus meningkat dikarenakan berbagai faktor, seperti akan habisnya program stimulus PPnBM untuk segmen mobil baru dari pemerintah, suplai mobil baru yang terhambat di Indonesia dikarenakan kelangkaan beberapa spare part juga kondisi ekonomi dan geopolitik dunia yang terjadi sekarang ini.

"CNAF sendiri memprediksi angka pencapaian realisasi mobil bekas di CNAF akan tumbuh minimal 1,5x lipat pencapaian tahun 2021 atau sekitar di atas Rp 3,7 triliun dari tahun 2021 yang mencapai Rp 2,4 triliun," terang Ristiawan kepada kontan.co.id, Minggu (17/7).

Ristiawan menyebut, kontribusi Produk Pembiayaan Mobil Bekas terhadap keseluruhan aset kelolaan CNAF mencapai kurang lebih sebesar 37% .

Ia juga mengaku terus agresif dalam mendorong pembiayaan mobil bekas, kerjasama dengan pihak pengelola bursa penjualan mobil bekas ataupun dengan para penjual mobil bekas perorangan/berdiri pun terus pihaknya tambah dan tingkatkan. 

Disamping itu, CNAF juga menawarkan berbagai macam program yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan/cust experience dan kepuasan juga loyalitas nasabah di showroom rekanan secara berkelanjutan terus CNAF perkuat, seperti layanan Approval Instant kurang dari 1 jam dengan bantuan Robot Credit Scoring yang sekarang ini CNAF miliki, lalu pemberlakuan dokumen yang simple untuk pengajuan pembiayaan hanya KTP (Suami dan Istri) dan NPWP saja.

Baca Juga: Multifinance Agresif Menerbitkan Obligasi, Simak Tawarannya

"Kami juga menerapkan suku bunga berdasarkan tingkat resiko nasabah (nasabah profile yang bagus dengan nilai skor yang tinggi akan mendapatkan bunga yang murah)," sambung Ristiawan.

Serupa, pembiayaan mobil bekas PT Mandiri Utama Finance (MUF) tercatat masih mengalami pertumbuhan sebesar 50% secara YoY. Dari Rp 964 miliar pada bulan Juni 2021 menjadi Rp 1,44 triliun pada Juni tahun ini. 

"Oleh karena itu kami optimis sampai dengan akhir tahun pertumbuhan akan tetap terjaga dan mencapai nilai Rp 3 triliun," kata Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja.

Pembiayaan mobil bekas MUF memang memberikan kontribusi terhadap total pembiayaan MUF sebesar 20% di tahun ini.

Stanley menerangkan beberapa upaya pun terus perusahaan lakukan untuk menjaga pertumbuhan pembiayaan mobil bekas antara lain, dengan terus menjaga bahkan meningkatkan standar pelayanan baik kepada debitur maupun mitra kerja MUF yaitu showroom.

"Kami juga terus mengembangkan kanal digital baik melalui pengembangan mandiri maupun kolaborasi, dan pastinya penawaran program/skema pembiayaan yang menarik," tutur Stanley.

Setali tiga uang, Clipan Finance juga tercatat alami pertumbuhan kinerja pada segmen mobil bekas sebesar 99,8% dari Rp 739 miliar pada Juni 2021 menjadi Rp 1,38 triliun pada Juni 2022.

Baca Juga: Menilik Nilai Transaksi Akuisisi Perusahaan Multifinance, Murah atau Mahal?

Direktur Utama Clipan Finance, Harjanto Tjitohardjojo mengaku optimis kinerja pembiayaan pada segmen mobil bekas terus melonjak. Oleh karena itu, perusahaan menargetkan pembiayaan mobil bekas sampai dengan akhir tahun 2022 bisa mencapai Rp 2,8 triliun.

"Beberapa strategi pun terus kami lakukan dalam rangka menggenjot pembiayaan pada segmen mobil bekas, seperti melakukan kerjasama dengan platform digital untuk akuisisi bisnis, selain itu memperbesar pembiayaan UsedCar tahun 2018 sampai 2021 dengan masuk ke segmen UC Premium lebih dari Rp 500juta, dan menawarkan program branding, dan potong angsuran hingga 30%," jelas Harjanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .