JAKARTA. Tidak adanya penjaminan dari pemerintah terhadap proyek pembangkit listrik swasta atau independent power producer (IPP) membuat pembiayaan perbankan di sektor listrik masih rendah.Dalam catatan Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia total kredit perbankan per September 2008 sebesar Rp 1,287 triliun. Angka ini tumbuh 36,3% secara year on year dengan rasio NPL (gross) mencapai 3,9%. Sementara penyaluran kredit yang terkait ketenagalistrikan hanya sebesar 1,02% dari total kredit .Agusman, Peneliti Eksekutif Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia bilang, rendahnya penyerapan kredit ketenagalistrikan disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, belum adanya penjaminan pemerintah terhadap IPP sendiri. Bukan sebagai pihak yang terkait dengan PT PLN (Persero) mengingat PLN merupakan pembeli tunggal listrik dari proyek IPP."Padahal IPP ini merupakan perusahaan swasta yang membutuhkan jaminan pemerintah agar perbankan dapat membiayai tanpa melanggar ketentuan batas maksimum pemberian kredit," kata Agusman.Diberikannya penjaminan terhadap IPP menurut Agusman sama sekali tidak merugikan pemerintah. Karena penjaminan tersebut seharusnya merupakan wajib kontijensi pemerintah dimana tidak ada kas negara yang langsung keluar, namun memberikan manfaat berupa ATMR bank yang menjadi nol, serta meningkatkan kepastian penyelesaian proyek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Pembiayaan Sektor Listrik Masih Rendah
Oleh: Gentur Putro Jati
Kamis, 27 November 2008 12:54 WIB