Pembiayaan sepeda motor masih ngebut



JAKARTA. Pembiayaan sepeda motor masih menjanjikan. Masyarakat masih menggemari kendaraan roda dua sebagai sarana transportasi pilihan. Kondisi ini didukung optimisme produsen sepeda motor yang yakin penjualan motor baru tahun ini menembus angka 8,1 juta - 8,2 juta unit.

Melihat kondisi itu, sejumlah perusahaan pembiayaan yakin bisa mendongkrak kinerja mereka. Adira Dinamika Multifinance, misalnya, berniat memperbaiki pangsa pasar mereka di pasar pembiayaan sepeda motor baru.

Maklum, tahun lalu, pangsa pasar pembiayaan sepeda motor Adira Finance turun menjadi 12,6%. Padahal, tahun sebelumnya, pangsa pasar Adira di segmen ini menembus angka 15,7%.


Menurut Direktur Adira Finance I Made Dewa Susila, penurunan ini merupakan dampak aturan pembatasan uang muka minimum sejak tahun 2012. Dengan uang muka yang semakin besar, sebagian masyarakat memilih membeli kendaraan roda dua secara tunai.

Aturan uang muka minimum pembiayaan syariah yang berlaku mulai tahun lalu juga ikut menggerus pangsa pasar. Pasca pemberlakuan aturan tersebut, Made mengaku kehilangan potensi pembiayaan syariah melalui jalur joint financing. "Kami kehilangan momentum karena tidak memiliki joint financing untuk syariah," kata Made.

Tahun ini, Made yakin pangsa pasar Adira Finance di segmen sepeda motor bisa kembali mekar. "Kami kejar di angka 14% - 16%," lanjut dia.

Sebagai gambaran, tahun lalu, penyaluran pembiayaan roda dua Adira Finance mencapai Rp 18,8 triliun atau setara 56% dari total pembiayaan. Kontribusi pembiayaan sepeda motor masih bisa bertahan sampai Maret 2014, sehingga menembus Rp 4,5 triliun, dibandingkan total penyaluran pembiayaan Adira Finance Rp 8,1 triliun. Pada triwulan I 2013, penyaluran pembiayaan sepeda motor hanya mencapai Rp 3,8 triliun.

Perusahaan lain yang fokus di pembiayaan kendaraan roda dua, Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) juga memiliki optimisme serupa. Melihat pertumbuhan daya beli segmen menengah, WOM Finance mematok target pembiayaan baru sebesar Rp 6 triliun di 2014 ini. Angka ini naik dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 5,6 triliun.

Sampai tiga bulan pertama 2014, kinerja anak usaha Bank Internasional Indonesia (BII) ini cukup baik. Dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang sebesar Rp 1,3 triliun, penyaluran pembiayaan WOM Finance di triwulan I-2014 meningkat sebesar 30,7%. "Per kuartal pertama ini sudah sekitar Rp 1,7 triliun," kata Direktur WOM Finance, Zacharia Susantadirejdja.

Tak hanya motor baru yang berprospek cerah, pembiayaan motor bekas juga berpotensi tumbuh. Bima Finance yakin, kredit motor seken tahun ini bakal terus merekah.

Direktur Utama Bima Finance Dani Firmansjah menargetkan ,pembiayaan motor bekas sepanjang tahun ini bakal mencapai Rp 720 miliar. Jumlah ini naik sekitar 33% dibandingkan pembiayaan sepeda motor tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 540 miliar. "Porsi pembiayaan motor bekas sekitar 60% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia