JAKARTA. Pelaku industri multifinance di Tanah Air sepertinya harus bekerja lebih keras di sepanjang tahun ini. Soalnya, piutang pembiayaan dalam dua bulan pertama tahun ini menunjukkan tren mandek alias jalan di tempat. Malah, aktivitas usaha segmen sewa guna usaha menciut. Berdasarkan data yang dilansir situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan industri mencapai Rp 351,19 triliun atau tumbuh tipis kurang dari satu persen hingga Februari 2014. Kontribusi negatif berasal dari segmen sewa guna usaha yang mencatat penurunan pembiayaan sebesar 1,84% jika dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu, yakni Rp 117,36 triliun. Hingga Februari lalu, pembiayaan sewa guna usaha tercatat sebesar Rp 115,19 triliun. Padahal, pada bulan sebelumnya pembiayaan yang mengalir masih tembus Rp 118,49 triliun. Sementara, aktivitas usaha anjak piutang nyaris stagnan dari Rp 7,51 triliun pada Januari 2014, menjadi Rp 7,82 triliun bulan berikutnya.
Pembiayaan sewa guna usaha di multifinance menciut
JAKARTA. Pelaku industri multifinance di Tanah Air sepertinya harus bekerja lebih keras di sepanjang tahun ini. Soalnya, piutang pembiayaan dalam dua bulan pertama tahun ini menunjukkan tren mandek alias jalan di tempat. Malah, aktivitas usaha segmen sewa guna usaha menciut. Berdasarkan data yang dilansir situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan industri mencapai Rp 351,19 triliun atau tumbuh tipis kurang dari satu persen hingga Februari 2014. Kontribusi negatif berasal dari segmen sewa guna usaha yang mencatat penurunan pembiayaan sebesar 1,84% jika dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu, yakni Rp 117,36 triliun. Hingga Februari lalu, pembiayaan sewa guna usaha tercatat sebesar Rp 115,19 triliun. Padahal, pada bulan sebelumnya pembiayaan yang mengalir masih tembus Rp 118,49 triliun. Sementara, aktivitas usaha anjak piutang nyaris stagnan dari Rp 7,51 triliun pada Januari 2014, menjadi Rp 7,82 triliun bulan berikutnya.